Learning Loss, Yayasan Pesantren Wahdah Islamiyah Gelar Workshop Kurikulum Merdeka

Pendidikan160 views

Wartasulsel.net || Makassar -Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat menuntut guru untuk mengembangkan kompetensinya secara berkelanjutan. Terus bergerak dan berinovasi menjadi kunci paling utama di era globalisasi 5.0 yang menuntut guru membentuk peserta didik memiliki kompetensi abad 21

yang mampu berfikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif.

Daeng Manye

Atas dasar itulah Yayasan Pesantren Wahdah Islamiyah gelar workshop implementasi kurikulum merdeka bagi Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) abad 21 terdiri dari 58 peserta perwakilan kabupaten/kota se-Indonesia yang berlangsung di Hotel Aerotel Smile Makassar, (7/7/2022).

Penanggung Jawab PAUD Yayasan Pesantren Wahdah Islamiyah, Ulfah Indrawati mengatakan bahwa saat ini yang lagi dibutuhkan oleh pendidik dalam hal ini adalah guru dan kami khususkan untuk guru-guru paud terdiri dari guru kelompok bermain dan guru taman kanak-kanak agar mereka bisa beradaptasi dengan implementasi kurikulum merdeka.

Dimana Menteri Pendidikan Nadiem Anwar Makarim mengharapkan satuan pendidikan di seluruh Indonesia untuk bisa mengimplementasikan kurikulum merdeka terutama pemulihan pasca pandemi kemarin sehingga pemulihan pembelajaran segera kita lakukan.

Peserta didik yang berkualitas berkarakter kuat wujud profil pelajar pancasila. Satu hal yang paling utama, peserta didik di fase pondasi kuat penanam nilai Iman, Taqwa dan berakhlak muli. Capaian akhir di fase fondasi merupakan keluaran (output) dari sistem pembelajaran yang baik, ujarnya.

Lebih jauh lagi beliau mengatakan bahwa guru menjadi aktor utama yang akan mengelola masukan (input), proses, dan keluaran (output) dengan berpedoman pada Standar Nasional Pendidikan (SNP) wujudkan Implementasi Kurikulum Merdeka.

Proses pemulihan pembelajaran ini dari terjadinya learning loss yang saat ini memang kita rasakan sekali itu bisa segera pulih sehingga guru-guru juga bisa meningkatkan kualitas dan kapasitas dirinya seiring dengan peningkatan kompetensinya juga.

“Kami berharap kepada peserta agar mampu merancang pembelajaran bermakna dan menghasilkan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan dengan karakteristik
PAUD Islam Terpadu, yang siap
digunakan di tahun ajaran baru
dan menjadi sarana terwujudnya pendidikan Wahdah Islamiyah Paripurna”, pungkasnya.