Aliansi FKR Minta Kapolda Sulsel Usut Kematian Andi Lolo

Peristiwa61 views

Wartasulsel.Net,_|| Makassar- Sejumlah aliansi mahasiswa berasal dari Dewan Eksekutif Pusat Federasi Keadilan Rakyat (FKR) mendatangi Polda Sulsel menuntut keadilan atas kematian salah satu warga binaan pemasyarakatan (WBP) lapas narkotika Bollangi kabupaten Gowa.Senin (27/12/2021).

Ia bernama Andi Lolo warga binaan pemasyarakatan (WBP) lapas narkotika Bollangi, diduga tersandung kasus narkotika.

Daeng Manye

Kordinator lapangan Yusrifar mengatakan bahwa kematian Almarhum menuai tanda tanya bagi kami, dimana bagian kepala, dada, tangan dan bagian leher mengalami luka lebam diduga mengalami tindakan” kekerasan, penyiksaan”

Seorang tahanan kasus narkoba dilakukan penjemputan oleh oknum penyidik Direktorat reserse narkoba Polda Sulsel guna pengembangan dan pemeriksaan dan diketahui oleh kalapas Bollangi serta mendapatkan persetujuan dari Maryam istri, almarhum pada saat itu dalam keadaan sehat Walafiat ucapnya.

“Almarhum penuh luka lebam di sekujur tubuhnya. Beginilah hukum di Indonesia, saat masih di lembaga pemasyarakatan masih dalam keadaan sehat namun dipulangkan sudah tidak bernyawa,” ujar Yusrifar.

Lihat juga video selengkapnya dibawah ini!

Sehingga dari uraian permasalahan di atas maka kami Federasi Keadilan Rakyat membawa beberapa tuntutan antara lain sebagai berikut.

1.Pecat dan adili oknum-oknum yang melakukan yang melakukan kekerasan sehingga menyebabkan kematian pada Andi Lolo.
2. Mendesak komisi III DPR RI untuk segera men Atensi atas kematian narapidana di lapas Bollangi kabupaten Gowa.
3. Tegakkan supremasi hukum.
4. Tuntaskan kasus pelanggaran hak asasi manusia di Sulawesi Selatan.
5. Meminta Kapolda Sulawesi Selatan untuk segera menindak lanjuti apa yang menjadi tuntutan kami, sehingga tercipta negara yang mengemban kewajiban untuk menghormati, melindungi dan memenuhi hak asasi manusia.

Ditambahkan pula jika tuntutan hari ini tidak mendapatkan tanggapan yang baik, maka kami dari Federasi Keadilan Rakyat akan kembali melakukan aksi besar-besaran dengan gelombang yang lebih besar lagi tegas Yusrifar selaku kordinator lapangan.

(RUD).