Wartasulsel.net, Makassar – Puluhan Satpol PP Kota Makassar dipersiapkan ikut dalam pengamanan kampanye akbar pasangan Danny Pomanto-Azhhar Arsyad, yang akan digelar di Kawasan CPI, Jumat (22/11/2024) hari ini. Pengerahan Satpol PP diduga tanpa sepengetahuan Pjs Wali Kota Makassar Andi Arwin Azis maupun Pj Sekda Irwan Adnan.
Tak hanya Satpol PP, kubu Danny-Azhar juga disebut akan memobilisasi Pj Ketua RT-RW dan pegawai kontrak Laskar Pelangi untuk menghadiri kampanye akbar. Pjs Wali Kota telah menerima laporan terkait rencana itu.
Aktivis yang juga Direktur Laksus Muhammad Ansar menilai, pengerahan Satpol PP dalam rangka pengamanan kampanye pada prinsipnya sah-sah saja. Hanya saja, ini menjadi rancu karena dilakukan tanpa sepengetahuan pjs wali kota.
“Ini kan tidak etis. Masa Satpol PP dikerahkan ke kampanye Danny tanpa persetujuan pjs wali kota. Harusnya Kasatpol PP tidak bertindak melangkahi pjs. Jangan menabrak etika pemerintahan,” tandas Ansar.
Ansar menyebut, Kasatpol PP tidak menghargai posisi pjs wali kota. Padahal, per hari ini, Pjs Wali Kota Andi Arwin masih sah sebagai pemimpin Kota Makassar.
Menurut Ansar, Pjs Wali Kota harus memanggil Kasatpol PP dan meminta penjelasan terkait hal ini. Kondisi tersebut tidak boleh dibiarkan. Sebab ini menyangkut hal yang prinsipil dalam etika pemerintahan.
“Kasatpol PP sudah menabrak etika. Karena dia mengerahkan Satpol PP tanpa arahan dari Pjs Wali Kota dan Pj Sekda,” pinta Ansar.
Selain itu, Ansar juga meminta agar Pjs Wali Kota menyelidiki dugaan mobilisasi Pj Ketua RT dan RW serta pegawai kontrak Laskar Pelangi ke kampanye Danny-Azhar.
“Kami menerima informasi bahwa Pj RT dan RW serta Laskar Pelangi wajib hadir. Bagi yang tidak hadir dianggap mengundurkan diri. Nah isu ini perlu ditelusuri. Kalau benar, ini benar-benar sebuah kekacauan pemerintahan. Dan kami minta Pjs Wali Kota dan Pj Sekda bertindak,” terang Ansar.
Ansar yakin kehadiran Pj RT-RW dan Laskar Pelangi dimobilisasi oleh aparatur dari lingkup balai kota.
“Saya kira perlu juga diselidiki keterlibatan camat dan lurah atau kepala OPD. Laskar Pelangi tidak mungkin bisa dikerahkan tanpa komando. Nah yang berpotensi mengomandoi mereka itu camat dan lurah dan kepala OPD,” ucap Ansar.