Wartasulsel.net, Makassar – Masyarakat Toraja menagih janji calon Gubernur Sulsel yang juga Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto terkait proyeksi menjadikan Kampung Rama sebagai kampung budaya. Mereka menilai, Danny telah memberi harapan palsu (PHP).
“Dulu waktu periode pertamanya Pak Danny maju Calon Wali Kota Makassar, lima kali datang kampanye ke Kampung Rama. Setiap datang kampanye selalu bawa gambar desain Kampung Rama akan disulap jadi kampung budaya di Makassar. Tapi sampai dua periode wali kota kami orang Toraja di Kampung Rama merasa hanya ditipu saja. Kita di-PHP ji,” ujar salah satu tokoh masyarakat Toraja, Paulus Tante Tondok, Senin (11/11/2024).
Dalam beberapa pekan, kubu paslon Danny Pomanto – Azhar Asyad gencar melontarkan isu yang memojokkan pasangan Andi Sudirman-Fatmawati Rusdi (Andalan Hati). Salah satunya soal patung kerbau dan Rumah Adat Toraja di Rujab Gubernur.
Paulus menegaskan bahwa Andi Sudirman Sulaiman sudah banyak membuktikan karya nyata di Toraja sejak menjabat Gubernur Sulsel.
“Pak Andi Sudirman sudah banyak berkontribusi untuk pembangunan di Toraja sejak menjabat Gubernur. Sementara Pak Danny Pomanto sudah buat apa untuk pembangunan di Toraja?,” tanya Paulus.
Justru kata Paulus, Danny yang tidak konsisten dengan janjinya untuk menyulap Kampung Rama di Makassar menjadi Kampung Budaya. Buktinya, hingga selesai menjabat dua periode program Kampung Rama sebagai kampung budaya tak terealisasi.
Paulus mengungkapkan bahwa orang Toraja dulu total mendukung Danny di Pilkada Makassar. Karena janjinya mau menyulap Kampung Rama jadi Kampung Budaya.
“Coba Kampung Budaya itu terwujud. Salah satu kegiatan Pemkot Makassar yang mendunia, yakni Makassar International Eight Festival & Forum merupakan kegiatan festival yang menggabungkan delapan festival kesenian. Di kesempatan itu, para tamu dari berbagai negara bisa berkunjung ke situ,” harap dia.
“Kami bayangkan dulu minimal jika setiap lorong di Kampung Rama dibenahi dan ada penjualan kerajinan-kerajinan khas Toraja. Jadi selain pariwisata tumbuh, perekonomian juga hidup. Dari situ juga orang Toraja bisa punya penghasilan,” lanjutnya.
Paulus pun mengimbau seluruh masyarakat Toraja agar tidak mudah terpengaruh jika ada Calon Gubernur yang berusaha memprovokasi untuk kepentingan politiknya yang sesaat.
“Masyarakat Toraja jangan mau digantungkan gula-gula oleh calon tertentu. Jangan sampai kita dikecewakan lagi karena janji-janjinya yang palsu. Apalagi sangat jelas arahnya mau memojokkan calon tertentu,” ketusnya.