Wartasulsel.net – Pejabat Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemkot Makassar ramai-ramai mengkampanyekan pasangan Cagub dan Cawagub nomor urut 01 Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto – Azhar Arsyad secara vulgar.
Parahnya, pejabat lingkup Pemkot Makassar itu digerakkan oleh kepala dinas (Kadis) untuk melakukan kampanye secara Terstuktur, sistematis dan Masif atas perintah dari kediaman Danny Pomanto di Jl.Amirullah, Kota Makassar.
Selain kepala dinas, sejumlah mantan pejabat ASN (pensiunan), kepala bagian, camat juga lurah dibahas dalam suatu obrolan chatting grup WhatsApp yang isinya para petinggi dinas-dinas tersebut.
Berdasarkan bukti obrolan chatting dalam grup WhatsApp itu, para pejabat kepala dinas berbagi tugas-tugas dalam menggerakkan tim sukses di setiap kecamatan, kelurahan dan desa. Bahkan, salah satu kepala dinas disebutkan menjadi ketua dalam kampanye tersebut.
Disebutkan juga, mantan Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Makassar, Diduga ikut berpartisipasi kampanyekan pasangan nomor urut 01 Danny Pomanto – Azhar Arsyad (DiA) untuk membantu para pejabat dinas tersebut di wilayah Kabupaten Enrekang.
“Assalamu’alaikum sahabat Enrekang, Hasil Rapat Amirullah,1. Ketua paguyuban Ibu Kadis PU ditunjuk langsung oleh pimpinan, 2.Masing-masing kecamatan agar mengirimkan nama desa, kepala desa dan nomor handphone, minggu ini disetor, 3.memasang baliho yang disiapkan dan lebih baik cetak sendiri, 4.Waktu coaching tim kecamatan menunggu informasi, 5.Nama koordinator kecamatan dan poin dia disetor bersamaan,” Isi perintah salah satu timses dalam grup WhatsApp ‘SAHABAT ENREKANG’. Minggu, (9/7) silam.
Beberapa orang kepala-kepala dinas yang berhasil ditelusuri itu, Seperti Kadisparekraf Makassar, Muhammad Roem. Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf), Muhammad Roem mengakui kalau dirinya ‘nimbrung’ dengan simbol stiker wajah Danny Pomanto yang bertuliskan ‘Jaga Semangat’.
Roem mengatakan benar dirinya masuk dalam grup WhatsApp ‘Sahabat Enrekang’ dan sempat memberikan isyarat simbol stiker Danny Pomanto dalam tangkapan layar screenshot obrolan diskusi tersebut.
“Iye itu grup saya sudah lama keluar sebelum penetapan calon,” sebut Rome. Selasa, (8/10/2024) malam tadi.
Muhammad Roem meminta untuk dugaan kasus pelanggaran netralitas ASN dengan cara berkoordinasi untuk menggalang dukungan masyarakat di Kabupaten Enrekang itu tidak ekspose ke publik.
“Apa yang saya buat tabe? Apa itu? bantu sai ka (tolong bantu saya), Jangan mi dipersoalkan,” kata Muhammad Roem di WhatsApp.
Lebih jelasnya, terkait wajahnya muncul dalam satu foto disuatu tempat dengan sekumpulan pejabat teras Pemkot Makassar. Muhammad Roem menjelaskan dirinya tidak mengikuti rombongan road show agenda kampanye Cagub dan Cawagub Sulsel dari pasangan nomor urut 01 di kabupaten/kota. Ia berkata, saat ini diri sedang sibuk bekerja di kantor Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
“Foto apa? saya tidak kemana-mana selama kampanye. Saya di Makasssr ji kerja,” kata mantan Calon Sekda Kota Makassar ini.
Waktu yang bersamaan, Kepala Dinas PU, Zuhaelsi Zubir yang namanya dinobatkan sebagai ketua tim saat di konfirmasi melalui WhatsApp juga sambungan telepon. Elzi sapaan akrab itu tidak memberikan jawabannya soal keterlibatannya mengkampanyekan pasangan Danny Pomanto – Azhar Arsyad di Kabupaten Enrekang.
Begitu juga dengan salah satu Kepala Bidang di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Makassar yakni Hariman. Pertanyaan yang disampaikan melalui WhatsApp-nya juga sambungan teleponnya tak berhasil ia jelaskan jika dirinya juga sempat berfoto bersama Muhammad Roem dan juga Zuhaelsi Zubir.
Beberapa ASN seperti Lurah dan Camat juga diduga menggalang dukungan untuk pasangan Cagub dan Cawagub Sulsel nomor urut 01 Danny Pomanto – Azhar Arsyad diberbagai daerah juga di Kota Makassar. Beberapa foto yang ditemukan menunjukkan simbol jari menggunakan seragam kandidat tepat didepan baliho Danny – Azhar (DiA) bersama salah satu timses INIMI (Indira Yusuf Ismail – Ilham Fauzi).