WARTASULSEL.NET, Luwu – Kepala Daerah adalah pengelola juga pelaksana urusan kepemerintahan tingkat regional dalam rangka mewujudkan kesejahteraan sosial dan memastikan pendidikan bisa terakses juga dienyam oleh seluruh elemen masyarakat guna memastikan terealisasinya kandungan Undang-Undang 1945 perihal mencerdaskan kehidupan bangsa.
Olehnya itu, berbicara tentang sirkulasi kekuasaan di Kabupaten Luwu, tentu sebuah kekeliruan dan kesalahan yang amat fatal dari Kemendagri dan PJ Gubernur Sulawesi Selatan memilih Muh. Saleh sebagai PJ Bupati Luwu, sebab Muh Saleh adalah bukan orang Luwu, dia tidak paham alur historis, budaya, pranata, kondisi dan sikologi masyarakat di Kabupaten Luwu.
Besar kecurigaan penunjukan PJ Bupati Luwu tak lain tak bukan sebuah upaya melanggengkan hasrat dan birahi berkuasa kelompok pemenang, tanpa menimbang juga memperhatikan aspek sosial, politik, ekonomi dan efeknya terhadap upaya pemenuhan kesejahteraan sosial.
Karenanya PP IPMIL LUWU menolak dengan keras penunjukan Muh Saleh sebagai PJ Bupati Luwu, kami berpandangan yang mesti menjadi PJ Bupati Luwu adalah putra asli Luwu yang memiliki kecakapan intelektual dan kepemimpinan manajemen organisasi.
Jika pesan dan keinginan dari masyarakat Luwu yang diwakilkan PP IPMIL LUWU tidak diindahkan, maka hanya ada satu jalan, PP IPMIL LUWU akan merongrong dan mengagitasi seluruh pemuda dan masyarakat menduduki Kantor Bupati Luwu sampai yang ditunjuk jadi PJ Bupati adalah Putra/Putri Asli Luwu.*
Oleh: Yusri, Ketua Bidang Sosial Politik PP IPMIL Luwu
(fnd/ws)
