Aksi Biadab Brenton Tarrant, Bisa Memantik Teror Lanjutan?

Opini124 views

Oleh : An Davos

Wartasulsel.net,- Serangan brutal, biadab dan tindakan tolol dilakukan warga Australia, Brenton Tarrant yang menembak mati 49 orang dan melukai puluhan lainnya di 2 masjid di Selandia Baru. Oleh karena itu, kita tidak perlu ragu memberi gelar “Butcher atau penjagal” kepada lelaki bengis berusia 28 tahun. Betapa tidak sadis ini orang, karena sambil menembaki orang sambil merekam aksi tolol dan anti Islamnya tersebut.

Daeng Manye

Tindakan Tarrant jelas merupakan pancaran “hate-actions” khususnya terhadap komunitas Islam di Selandia Baru. Tindakan Tarrant yang disebut sebut mempunyai ideologi “white racist ideology” ini jelas membahayakan kedamaian dunia. Tarrant akan disidangkan lagi pada 5 April 2019 dan hukuman yang pantas bagi Tarrant adalah hukuman mati.

Respons terhadap tindakan Tarrant sudah dikemukakan secara keras oleh Presiden Turki, Reccep Tayyip Erdogan. Lelaki yang hafal 30 juz Al Qur’an ini dan selalu menjadi imam sholat tersebut mendesak keras Selandia Baru menjelaskan “siapa pihak dibelakang Tarrant karena aksinya jelas bukan motif individu”. Aksi Tarrant juga merusak pamor atau klaim Selandia Baru sebagai negara teraman di dunia.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kominfo mengeluarkan himbauan agar jangan menyebar video aksi biadab Tarrant melalui medsos, karena akan menguntungkannya, sebab dengan mengklik video tersebut Tarrant dapat uang. Namun secara implisit sejatinya himbauan Kementerian Kominfo tersebut agar aksi Tarrant “tidak memancing aksi balas dendam” lanjutan, terutama di Indonesia.

Aksi Tarrant jelas rawan merusak perdamaian dan aksi balik serangan teror. Dengan aksi ini, jelas kelompok teror akan menarget Selandia Baru dan Australia sebagai “far and near emerging enemy”.

* Penulis adalah pemerhati masalah internasional