Tim Kampanye Nasional Jokowi-KH Ma’ruf Amin Sangat Sempurna

Opini284 views

Oleh : Bayu Kusuma*

Wartasulsel.net,-Lengkap sudah susunan Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin dalam menyongsong Pilpres 2019 mendatang, dimana kekompakkan di segala level, penunjukkan personil yang perfect dan sepertinya menguasai bidangnya, serta soliditas dan keakraban Parpol koalisi yang tampaknya masih terjaga dam mesra. Sedangkan kubu 08, baru akan mengumumkan Tim Kampanye Nasionalnya pada 20 September 2018.

Daeng Manye

Ditunjuknya Erick Thohir sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-KH Ma’ruf Amin jelas semakin memperkuat posisi untuk “serangan udara” sebab ada 3 bos besar media massa yang tergabung dalam tim ini yaitu Surya Paloh, Erick Thohir dan Harry Tanoesoedibyo. Diperkirakan media mainstream owner lainnya akan merapat ke tim ini, setidaknya beberapa media massa yang kurang “balance reporting” menjelang Pilpres 2019. Media yang akan pro ke pasangan ini juga diestimasi lebih besar dibandingkan Pilpres 2014 yang lalu.

Kalangan milenial tampaknya akan jadi rebutan kedua kubu karena jumlahnya cukup besar 40 persen. Erick Thohir tampaknya akan head to head dengan Sandiaga Uno dalam “merayu” segmen ini agar pro ke kubunya. Kecerdasan mempersiapkan konten yang menarik milenial akan sangat menentukan, dan gabungnya PSI dibawah kepemimpinan Ketua Umumnya yang berparas cantik dan cerdas yaitu Grace Natalie tampaknya punya segudang ide menarik kelompok muda, sesuai jargon PSI sebagai partainya anak muda.

Sedangkan KH Ma’ruf Amin juga bertekad merebut suara di kalangan santri milenial, namun tokoh satu ini akan berebutan pengaruh dengan ulama-ulama yang mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang jumlahnya tidak sedikit dan militan.

Tidak mengherankan jika ada beberapa survei yang memenangkan pasangan Jokowi-KH Ma’ruf Amin daripada pasangan lawan politiknya. Bahkan Jokowi unggul dibanyak segmen pemilih. Jika pelaksanaan survei ini benar dan kaidah penelitiannya sesuai moral penelitian, maka Jokowi akan menang mudah di Pilpres 2019.

Yang paling seru adalah “perang jenderal” diantara kedua kubu. Konon, ratusan purnawirawan jenderal bergabung ke kubu Prabowo ataupun kubu Jokowi. Mereka akan bertarung mengadu kecanggihan taktik, strategi dan pengalaman militernya. Sosok seperti AM Hendropriyono, Wiranto, dan Luhut Binsar Panjaitan di kubu Jokowi sama hebatnya dengan Prabowo, SBY, Joko Santoso dan Suryo Wibowo di kubu Prabowo-Sandi. Namun rakyat tetap mengharapkan Pilpres dan Pileg 2019 berjalan dengan lancar.

“Perang” di tataran media sosial juga sudah seru, bahkan sudah saling mengejek dengan melontarkan hoax, ujaran kebencian dan sentimen kepada kedua figur calon Presiden. Padahal sepertinya tidak ada perselisihan antara Prabowo dengan Jokowi, bahkan kedua tokoh hebat ini sudah saling berkunjung dan silaturahmi termasuk berpelukan di arena pencak silat Asian Games 2018.

Yang perlu diperhatikan oleh kedua kubu Timses adalah hendaknya mereka menutup pintu terhadap kepentingan asing dan “mendomplengnya” kelompok ideologi transnasional seperti khilafah, new left dan new order world dalam kereta politik mereka. Jangan sampai kepentingan nasional tercabik cabik kepentingan asing dan libido politik kelompok transnasional pasca Pilpres.

Penulis adalah Pemred www.mediakajianstrategikindonesiaglobal.com