Polres Jeneponto Gelar Rapat Koordinasi Terkait Kapal Wahyu Ilahi Hilang Kontak

Peristiwa676 views

Wartasulsel.net,- JENEPONTO. Terkait kapal pengangkut hewan. Kapal Wahyu Ilahi 02 GT 66 yang dikabarkan hilang lost kontak, saat berlabu dari Pelabuhan Marapokot, Embani Provinsi Nusa Tenggara Timur pada hari Kamis, 30 Agustus 2018, pukul 03.00 Wita yang diperkirakan tiba ke Pelabuhan Bungeng, Desa Bungeng, Kecamatan, Batang, Kabupaten Jeneponto pada Jum’at, 31 Agustus 2018 sekitar pukul 05.00 Wita. sejauh ini belum ada informasi tentang keberadaan kapal itu.

Menanggapi hal tersebut, Polres Jeneponto yang dipimpin Kabag Ops Kompol Amir Mahmud, didampingi KBO Intelkam Iptu H. Bambang Widi, bersama anggota Sat Intelkam Polres Jeneponto, melakukan rapat koordinasi dengan pihak Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas III Kabupaten Jeneponto. Sabtu, (01/09/2018)

Daeng Manye

Pemilik Kapal, H. Nur, (50) warga Kampung Sarappo, Kabupaten Jeneponto, menuturkan pihaknya terakhir berhubungan dengan nakhoda kapal melalui via celuller (HP), Rabu tanggal 29 Agustus 2018 sekitar pukul 23.00 Wita. Menginformasikan bahwa kapal akan berangkat atau star menuju ke Pelabuhan Bungeng, Jeneponto. Dan pada Saat petugas Syahbandar berkoordinasi ke nahkoda kapal, sudah hilang kontak yang diperkirakan masih berada di perairan laut Flores, imbuhnya.

Kalau Informasi saya dapat dari Pelabuhan Marapokot NTT bahwa keseluruhan penumpang dan awak kapal yang ikut di Kapal Layar Motor (KLM) Wahyu Ilahi 02 GT 66 berjumlah sekitar 17 orang penumpang, terdiri dari laki-laki 13 orang dan 4 orang perempuan.

Yang 8 orang itu, adalah awak kapal masing-masing, Suardi (41) sebagai nakhoda kapal, warga Jeneponto.

Irsan (43) sebagi Kepala Kamar Mesin Kapal Warga Jeneponto, Riang (25) selaku warga Jeneponto, Onto (30) juga selaku ABK Kapal, warga Jeneponto, Daeng Ngayu (40) ABK Kapal, warga Jeneponto, Hendra (21) ABK Kapal warga Jeneponto, Heri (21) ABK Kapal warga Jeneponto, dan Hidayat (23) ABK Kapal, warga Jeneponto.

Sedangkan 9 orang lainnya adalah penumpang umum yang belum diketahui identitasnya, tambahnya.

“Untuk data sementara 5 orang laki-laki, 4 orang perempuan. Masing-masing, Ilang, Sangkala, Mangung, Gesong, Daeng Baha, dan Asni (Istri Ilang), sementara 3 orang perepuan itu belum diketahui identitasnya,” tutur Nur.

Selain itu katanya, Kapal Layar Motor (KLM) memuat hewan ternak jenis kerbau, sapi, dan kuda, sekitar 200 ekor dan kambing sekitar 300 ekor, serta penumpang yang terdaftar di Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III sesuai Manivest sebanyak 8 orang.

Ditanya tentang kondisi kapal, katanya “itu kapal baru, dan memiliki 3 mesin juga masih baru, masing-masing 6 Selider, jika kapal berangkat di Pelabuhan Marakpokot pada hari rabu malam.

Hari Kamis 29 Agustus 2018 sekitar pukul 03.00 Wita dalam waktu normal dan lancar kapal akan tiba di Pelabuhan Bungeng, Jeneponto pada malam Jumat 30 Agustus 2018 sekitar pukul 18.00 Wita. Namun sampai sekarang hilang kontak, terang Nur saat interview. SMS/RedWS.