Wartasulsel.net, – Sinjai. Festival “mappasajang” (layang-layang) dilaksanakan oleh pemuda Vandiam Community. Kegiatan ini berlangsung di obyek wisata Bukit Vandiam, Desa Sanjai, Kecamatan Sinjai Timur. Minggu, (12/8/2018).
Jenis layang-layang yang yg ikut serta yakni merra, feda-feda, jalajja (bulan), burung elang, burung hantu, perahu phinisi, bahkan ada model tidak lazim seperti pakaian dalam dan orang.
Ketua Panitia, Ahmad Ishak mengatakan kegiatan ini untuk membangkitkan kembali tradisi layang-layang yang kini mulai dianggap punah.
“Kami beri nama “mappasajang” karena festival ini bukan dilaksanakan di Bali atau di Jawa tapi di Kabupaten Sinjai,” Katanya.
Festival ‘mappasajang’ dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ini diikuti sebanyak 36 peserta dari Kecamatan Sinjai Timur, Sinjai Utara dan Tellulimpoe.
“Kami beri waktu 45 menit untuk menerbangkan layangan peserta, jika sampai batas waktu belum terbang juga maka akan didiskualifikasi,” Ucapnya.
Sebanyak 7 orang juri dilibatkan dalam kegiatan ini yang terdiri dari panitia hingga maestro layang-layang dengan beberapa kategori penilaian seperti bentuk, warna dan gaya terbang layangan.
Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Sinjai, Safri Sehu didampingi Kabid Promosi dan Pemasaran Disparbud Sinjai, Andi Mandasini mengaku sangat tertarik dan mendukung kegiatan ini.
Menurutnya festival layangan ini pertama kali dilaksanakan di Kabupaten Sinjai dan ini dilaksanakan oleh pemuda yg tergabung dalam Vandiam Community dan mudah-mudahan kegiatan ini terus berlanjut sampai generasi selanjutnya serta sangat mengapresiasi masyarakat untuk mengenang masa dimana mereka main layang-layang. RFH/redWS.