Meroket 101% Surplus Neraca Dagang Pertanian

Nasional142 views

WARTASULSEL.NET, – Kementerian Pertanian menyatakan terdapat surplus pada neraca perdagangan komoditas pertanian sepanjang Januari-Agustus 2017 mencapai US$10,98 miliar.

Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Kementerian Pertanian Suwandi mengatakan kinerja perdagangan komoditas pertanian, terlihat dari neraca atau selisih nilai ekspor dengan impor. 

Daeng Manye

Nilai ekspor komoditas pertanian sepanjang Januari-Agustus lalu mencapai US$22,18 miliar, sedangkan nilai impor mencapai US$11,20 miliar. Dari transaksi itu tercatat surplus sekitar US$10,98 miliar atau naik dibandingkan dengan periode serupa 2016 yakni US$5,46 miliar.

Persentase kenaikan nilai surplus itu mencapai 101%. “Kebijakan Menteri Pertanian yang strategis, terutama kebijakan pengendalian rekomendasi impor dan mendorong ekspor sudah on the right track,” demikian kata Suwandi dalam rilis yang dikutip CNNIndonesia.com, Senin (25/9).

Suwandi menegaskan tidak ada impor beras medium, cabai segar dan bawang merah konsumsi sejak Januari 2016 hingga Agustus 2017.

“Perlu dicermati, impor beras di awal tahun 2016 merupakan sebagian kontrak impor beras Bulog tahun 2015. Kemudian 2017, yang diimpor bukanlah beras konsumsi jenis medium, tetapi jenis menir sebagai bahan industri,” tegasnya.

Sementara itu, sambung Suwandi, jagung yang diimpor pada 2017 sebesar 290 ribu ton bukan merupakan jagung pipil untuk kebutuhan pakan ternak, namun untuk sweetener dan gluten pada industri makanan dan minuman.

Kementerian Pertanian sebelumnya mengatakan agar Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) dapat segera menyerap produksi pertanian. Tujuannya, untuk menjaga tingkat kesejahteraan petani melalui perbaikan harga jual produk pertanian tersebut.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Spudnik Sujono mengatakan, Kementan sudah dua kali bersurat ke Perum Bulog agar menyerap produksi petani.

“Surat saya pertama tanggal 7 September. Surat kedua, baru dikirim Minggu (17/9). Intinya sama, meminta Bulog segera serap, lakukan pembelian di sentra-sentra yang harganya tidak tinggi,” kata dia. (gz)