WARTASULSEL.NET, Nasional – Kewaspadaan dan mengedepankan fungsi intelijen untuk deteksi dengan cepat orang-orang yang mencurigakan dan diperkirakan akan melakukan aksi kejahatan.(3/7/2017)
Hal ini disampaikan anggota Komisi III Nasir Djamil terkait peristiwa penusukan yang dialami dua personel Brimob di Masjid Falatehan Blok M pada Jumat (30/6) malam lalu.
“Kejadian ini juga membuat program deradikalisasi harus dilakukan secara masif lagi kepada kelompok-kelompok yang rentan disusupi jaringan terorisme,” dan hal ini perlu ditingkatkan lagi sosialisasinya, kata Nasir Djamil di Jakarta, Minggu kemarin(2/7/2017) dilansir wartaekonomi hari ini.
Dan dalam hadapi hal demikian, aparat kepolisian bisa melumpuhkan sesuai standar operasi dan prosedur yang berlaku atau SOP, terutama apabila pelakunya menggunakan senjata tajam, ungkapnya.
Keprihatinan dan duka yang mendalam terhadap dua anggota polisi yang ditikam dengan pisau sangkur saat sedang melaksanakan shalat isya di Masjid Faletehan juga disampaikan Nasir Djamil.
Dan indikasi kuat target penyerangan teroris saat ini yakni aparat kepolisian dan ini juga terlihat beberapa waktu lalu yang terjadi penyerangan teroris terhadap Mapolda Sumut dan juga Mapolda Jateng.
Saat ini Nasir Djamil melihat aparat kepolisian cepat bergerak untuk menangani teror ini, kendati demikian berharap aparat kepolisian dapat meningkatkan kewaspadaan, ujarnya.
Dan keterlibatan masyarakat untuk mengantisipasi aksi atau serangan berikutnya karena umumnya teroris akan terus bergerak melakukan teror, juga dinilai penting.
Editor : red ws