WARTASULSEL.NET, – Seorang oknum pimpinan cabang BRI Takalar datang marah-marah dan mengintimidasi warga Dusun Jempang terkait masalah pinjaman suaminya yang sudah meninggal dunia karena sakit beberapa bulan yang Lalu di Dusun Jempang Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar.(10/6/2017)
Pimpinan Bank BRI cabang Takalar ini datang bersama anggotanya 1 orang dengan mengendarai sebuah mobil dan mendesak warga untuk membayar hutang suaminya dan pimpinan pun mengancam akan menyemprot rumah warga jika sebelum lebaran utangnya tak dilunasi dan menepuk dadanya dengan nada tinggi dan berteriak mengatakan “Saya ini adalah Pimpinan Cabang BRI Takalar”,tegas Kepala Cabang tersebut yang disampaikan oleh H.Sadriah ke wartasulsel saat memberi keterangannya. Dan H. Sadriah ini merupakan saksi dan juga merupakan istri dari almarhum yang meminjam di Bank BRI Takalar.
Dengan adanya kejadian tersebut Bendahara FORUM PEMERHATI GALESONG (FPG) yang juga merupakan Ketua PERSATUAN PEMUDA PEMERHATI GALESONG (P3G) Israndi Djihad,S.Sos Daeng Lantik saat memberi keterangan ke wartasulsel, ungkapkan bahwa kejadian ini kami tidak diterima dan perlakuan Oknum Pimpinan Cabang BRI yang menganggap kejadian ini adalah pelanggaran HAM karena menurutnya segala bentuk pinjaman jika seseorang yang meminjam di Bank dan meninggal maka ada asuransilah yang melunasi utang tersebut, tegasnya
Ditambahkan lagi bahwa itu juga masuk dalam kategori utang negara jadi negara berhak membayar utang tersebut, tutur Israndi Djihad dengan nada tegas.
Dan disampaikan pula dalam keterangannya bahwa akan mengancam melakukan aksi besar-besaran karena menganggap BRI tidak layak memakai kata “Rakyat” dan tak pantas memakai Motto : “Melayani Setulus Hati” sebab semuanya itu hanya omong kosong dan bertolak belakang dengan motto tersebut.
Kami berharap Rakyat bisa sejahtera tanpa ada intimidasi dari oknum Pimpinan Cabang BRI Takalar dan BRI yang dianggap Gagal dalam melayani masyarakat dan berharap tidak ada lagi oknum yang bertindak dan tak beretika seperti itu apalagi ini adalah moment Bulan Suci Ramdhan dan tak pantas ada kata-kata kasar dan tindakan intimidasi di bulan yang penuh berkah ini, tutur Israndi Djihad. (red ws)