WARTASULSEL.NET, – Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei 2017 hari ini diperingati hampir diseluruh pelosok negeri ini. Dari sejak pagi hampir diseluruh sekolah dan Perguruan Tinggi hingga ke beberapa Intansi pemerintah melakukan kegiatan upaca peringatan hari pendidikan nasional atau yang lebih dikenal dengan sebutan hardiknas. Di kota hingga dipelosok desa memperingatinya begitu pula di kota Makassar.
Seperti tradisi ditahun-tahun sebelumnya, kota Makassar menghadirkan suasana yang berbeda setiap saat moment ini diperingati, siang sampai sore bahkan tidak jarang sampai malam hari jalan-jalan di kota Makassar ramai oleh suara-suara lantang dari para pemuda Mahasiswa Makassar yang terus menyampaikan kritik dan aspirasinya terkait kondisi pendidikan di Indonesia saat ini. namun pertanyaan besarnya bagaimana nasib pendidikan hari ini?
Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (maperwa) UNM Bahtiar baso yang saat dimintai keterangan oleh wartasulsel terkait peringatan hardiknas oleh mahasiswa makassar menyebutkan Bahwa menciptakan perubahan saat ini bukan lagi dengan suara yang lantang tapi dengan karya yang nyata.
Alumnus Fakultas Teknik UNM ini menjelaskan bahwa, adik-adik mahasiswa saat ini sudah seharusnya berpikir lebih kritis, inivatif dan kreatif untuk menciptakan pola dan metode gerakan yang lebih kekinian, dengan karya nyata yang dapat menunjukkan kepada dunia bahwa inilah saya mahasiswa yang pantas disebut sebagai mahasiswa, yang lebih tepat sasaran dan tidak mengurangi harkat dan martabat mahasiswa di mata masyarakat umum.
“Saya bisa memahami apa yang ada dihati adik-adik mahasiswa, kegelisahan dan keinginan untuk melawan terhadap sistem pendidikan yang carut marut ini, tapi semestinya harus punya formulasi pola gerakan yang lebih kekinian, harus dapat memberikan karya yang solutif, harus menjadi pribadi yang berkarakter, ujar pemuda yang akbar disapa tiar ini.
Gerakan saat ini memperlihatkan ada titik lemah pada persoalan pengkajian isu dan wacana yang berkembang, gerakan mahasiswa hari ini cenderung monoton dan hanya menjadi komsumsi segelintir kecil kelompok mahasiswa saja sedangkan mahasiswa lainnya cenderung apatis. mahasiswa sekarang harus dapat menunjukkan kemampuan terbaiknya lewat karya-karya terbaik dari segala aspek, tidak mesti dari aspek akademik saja.
Ketika hari ini pendidikan mahal, kenapa tidak mahasiswa ekonomi menciptakan sebuah regulasi pembiayaan pendidikan yang efisien, ketika hari ini harga bbm mahal kenapa tidak mahasiswa menciptakan sumber energi baru, kenapa tidak ketika makassar macet dan polusi hari ini, mahasiswa ikut serta mengkampanyekan pola hidup sehat, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi atau optimalisasi naik kendaraan umum. harus dapat mencoba memainkan peran tidak pada posisi lawan tapi posisi teman yang dapat menghadirkan solusi yang solutif dalam upaya menciptakan kualitas dan mutu pendidikan yang lebih baik,tegasnya. (red ws)