Wartasulsel.net, – Kegiatan dialog yang digelar semalam oleh Pos Da’i (Persaudaraan Da’i Indonesia) di Gedung Juang 45 Jalan Sultan Alauddin Kota Makassar, berlangsung cukup seru dengan hadirnya banyak tokoh-tokoh agama, pemuda, dan tokoh-tokoh lainnya. Meski kegiatan ini berlangsung hingga larut malam, namun antusias peserta dialog masih setia mengikuti acara sampai selesai.(14/4/2017)
Dalam kesempatan yang diberikan moderator yang dihandel oleh DR. Aswar Hasan kepada peserta dialog setelah pembicara memberikan penjelasannya terkait tema kegiatan “Sulawesi Selatan Maju, NKRI Tangguh” untuk bertanya dan memberi saran kepada pembicara.
Dalam kesempatan itu sekretaris FPG (Forum Pemerhati Galesong) Jamaluddin Ago,S.Pd (akrab disapa Ustad Ago) yang juga didampingi pengurus FPG lainnya diantaranya Kasmajaya dan Husain Kahar Romo. Ustad Ago saat diberikan kesempatan bertanya beliau menyinggung “Penolakan Penambangan Pasir Laut di Perairan Galesong” yang dianggap sangat merugikan masyarakat Galesong (tiga kecamatan :Kecamatan Galesong, Galesong Utara, dan Galesong Selatan).
Kami berharap melalui dialog ini membantu kami untuk memperjuangkan penolakan kami di Galesong terkait adanya tambang pasir laut di perairan Galesong dan kami sangat prihatin kondisi nelayan dan masyarakat Galesong terkhusus daerah pesisir pantai selain abrasi akan berefek, juga kekeruhan air laut semakin menambah penderitaan rakyat Galesong disebabkan semakin jauh mencari hasil laut, tegas Ustad Ago dan disertai tepuk tangan yang meriah dalam acara dialog itu.
Ustad Ago juga dalam pertanyaan yang dilontarkan ke tiga pembicara menyinggung agar para muballigh, Dai’ dan Ulama perlu diberikan perhatian lebih karena “Kemerdekaan Negara Indonesia Tidak Lepas Dari Peranan Ulama”, ungkapnya.
Teriakan “Berua Baji” pun sedikit mewarnai dialog ini dan peserta lainnya juga berteriak “lawan itu yang mau sengsarakan rakyat Galesong”, teriak salah satu peserta dialog kerakyatan itu.(red ws)