Wartasulsel.net, – Banyaknya peristiwa tragis serangan teroris ISIS dan jaringannya secara global, mengakibatkan keamanan dunia menjadi terancam termasuk di Indonesia. Seperti beberapa rangkaian aksi teror serangan truk mematikan di Stockholm Swedia, di Nice, Perancis dan sebuah pasar di Berlin, Jerman. Ada juga aksi tabrak mobil di London Brigde Inggris. Baru-baru ini terjadi serangan Bom di gereja ritus kuno yang terletak di Tanta dan Alexandria, Mesir. Saat serangan terjadi, umat Katolik Koptik melakukan perayaan Minggu Palma.(13/4/2017)
Tidak lupa juga di Indonesia, serangan-serangan yang telah terjadi antara lain di Gereja Oikumene Samarinda Kaltim, serangan bom panci di Cicendo Bandung. Kejadian yang paling mengejutkan adalah penyerangan Markas Kepolisian Polres Banyumas, Jawa Tengah.
Adanya Kejadian tersebut merupakan serangkaian serangan balasan apabila pihak keamanan melakukan penangkapan terhadap jaringan teroris baik global maupun nasional. Sehingga bisa disimpulkan bahwa aksi teror merupakan kejadian untuk memperlihatkan bahwa mereka masih eksis.
Kita patut bersyukur bahwa para pelaku-pelaku Teror telah banyak ditangkap di Indonesia, oleh TNI-POLRI melalui Densus 88 Mabes Polri bersama satuan anti teror lainnya. Namun keberhasilan itu tidak lepas dari peran aktif masyarakat, dengan secara cepat memberikan informasi kepada Kepolisian setempat apabila melihat atau menemukan hal-hal mencurigakan yang berhubungan dengan aktifitas/kegiatan terorisme.
Terkait dengan rencana pelaksanaan hari raya Jumat Agung dan Paskah oleh Umat Katolik, perlu diwaspadai akan adanya aksi teror. Baik oleh satu kelompok tertentu saja, maupun yang juga bergerak dengan motifnya sendiri. Bukan hanya dengan serangan Bom tapi juga dengan teror trend baru yaitu menabrakkan Mobil/Truk dan menembakkan senjata secara membabi buta pada titik aksi teror.(red ws)