Waspada Teror Hantui Petugas

Hankam190 views

Foto : ilustrasi (red ws)

Wartasulsel.net, Jakarta, – Beberapa hari terakhir aksi terorisme kembali menghantui petugas mulai dari penembakan oleh kelompok yang mengklaim dirinya Jamaah Anashorut Daulah di Tuban Propinsi Jawa Timur hingga aksi nekad seseorang yang disinyalir simpatisan ISIS di Polres Banyumas.

Daeng Manye

 

Mencermati hal tersebut beberapa hal yang berkaitan erat adalah adanya aksi serupa dibeberapa belahan dunia lainnya seperti aksi bom bunuh diri di rusia, aksi sporadis dengan menabrakkan mobil truk ke kerumunan masyarakat sipil di Swedia, hingga aksi pengeboman Gereja di Mesir, secara tidak langsung hal ini berpengaruh terhadap aktifitas jaringan terorisme di Indonesia.

 

Tidak bisa dipungkiri kiblat aksi teror di Indonesia adalah konflik Timur Tengah yang menghasilkan kelompok-kelompok radikal tergabung ISIS. Mengapa Polisi Indonesia yang menjadi target ?? Dalam pemahaman sempit mereka Polri dianggap sebagai pihak yang menghalang-halangi kegiatan teror dan radikal di Indonesia, sudah barang tentu personil-personil Polri yang bertugas di lapangan menjadi sasaran teror kelompok tersebut, mengikuti aksi-aksi dibeberapa belahan dunia yang spontanitas dan sporadis.

 

Tingkat kewaspadaan masyarakat dan petugas dinilai masih rendah, hal ini dibuktikan dengan berhasil lolosnya pelaku penyerangan masuk kehalaman Polres Banyumas dan melakukan penyerangan sehingga jatuh korban andaikan saja pelaku membawa bom bunuh diri mungkin jatuj korban lebih banyak baik jiwa maupun materiil.

 

Negara tidak boleh kalah dari aksi teror, slogan inilah yang patut kita bangkitkan kembali mencermati banyaknya aksi terorisme pada beberapa hari terakhir di Indonesia, faham-faham radikal harus diberangus dan dimusnahkan di tanah air, kewaspadaan masyarakat dalam melihat lingkungan dan aktifitas mencurigakan disekitarnya menjadi penentu keberhasilan menangkal radikalisme dan teror, cepat melapor bila mendapat keganjilan terhadap kelompok yang baru dengan orang-orang baru disekitarnya.

 

Radikalisme tidak tumbuh dengan seketika melainkan sebuah pemahaman sempit yang di bawa dan menjadi jati diri seseorang, hal inilah yang harus pula menjadi kewaspadaan masyarakat.

 

Petugas Polri dilapangan dituntut harus lebih sigap dan memiliki langkah antisipatif dalam menjaga masyarakat, bangsa dan negara terlebih dirinya sendiri sehingga meminimalkan jatuhnya korban, mari tingkatkan kewaspadaan negara tidak boleh kalah dari terorisme, lawan terorisme.(nng)

 

(Red ws)