Anemia Terjadi Karena Salah Satu Gaya Hidup Modern

Kriminal170 views

Wartasulsel.net,- Tak dapat dipungkiri gaya hidup orang perkotaan yang berproduktivitas tinggi seringkali membuat mereka terjebak dalam hal-hal yang tidak sehat.

 

Daeng Manye

“Ada beberapa gaya hidup yang dipikir sehat, namun ternyata dapat memicu anemia. Salah satunya tren olahraga berat, seperti iron gym atau TRX (total body exercise),” ungkap dokter spesialia olahraga dr. Michael Triangto, Sp.KO konfrensi pers Indonesia Bebas Anemia, di Jakarta beberapa waktu lalu.

 

Ia menjelaskan, olahraga berat dapat memicu anemia pada mereka yang awalnya tak pernah berolahraga dan langsung melakukan olahraga dengan intensitas berat yang memicu hingga 80 persen detak jantung maksimal saat latihan. Keringat berlebih yang keluar membuat banyak elektrolit dan zat besi dalam tubuh yang terbuang.

 

Selain olahraga berat, berlari yang paling sering dijadikan solusi bagi pekerja urban juga dapat memicu anemia karena menyebabkan banyak terjadinya benturan pada bagian kaki sehingga membuat sel darah dalam tubuh menjadi pecah atau dikenal dengan hemolisis, jika dilakukan dengan secara berlebihan.

 

Kemudian, bagi para pekerja yang dikejar tenggat waktu, kebanyakan dari mereka tidak memerhatikan makanan atau cemilan apa yang ada di meja kerja dan langsung melahapnya tanpa pikir panjang. Dengan demikian, bukan tak mungkin asupan nutrisi tidak terpenuhi dengan baik.

 

Selain itu, minuman seperti kopi atau teh yang menemani camilan tak sehat dan membuat mata tetap melek pun cenderung menghambat penyerapan zat besi ke dalam tubuh.

 

Terakhir, salah satu gaya hidup atau lebih mengarah ke tren adalah memiliki tubuh langsing. Tak sedikit orang yang membatasi asupan makan agar dapat menurunkan berat badan dan mendapatkan bentuk tubuh ideal.

 

Anemia atau biasa disebut kurang darah terjadi karena kekurangan suplai oksigen ke jaringan dan organ tubuh atau kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah kutang dari normal. Gejala dari penyakit tersebut adalah 5 L (lemah, letih, lesu, lelah, dan lunglai), pucat, kurang bergairah, pusing, dan detak jantung cepat.

 

(red ws/wartakesehatan)