Sebuah Tulisan “Maha Penyayang”

Religi186 views

Wartasulsel.net,- Maha Pengasih dan Maha Penyayang adalah dua nama Allah yang berbeda. Maha Pengasih adalah pemberian Allah yang tanpa batas kepada manusia seluruhnya. Pemberian ini termasuk rezeki, nikmat, dan berbagai fasilitas dunia yang membuat manusia merasakan karunia Allah yang luar biasa. Ini semua disediakan sama bagi semua manusia. Maha Penyayang adalah rahmat yang diberikan Allah kepada orang-orang beriman. Diberikan petunjuk, diampuni dosanya, dan dimasukkan ke dalam surga nantinya di akhirat kelak. Tapi ini hanya buat orang beriman.

 

Daeng Manye

Allah Maha Penyayang kepada orang beriman. Fasilitas ini diperoleh mereka yang bersungguh-sungguh utk memperoleh ridha-Nya. Mereka yang beriman tentu harus membuktikan imannya dengan lisan, hati, dan perbuatannya. Tidak sedikit mereka diuji Allah untuk menilai keimanannya. Mereka kadang dihadapkan dengan situasi yang sangat sulit. Tapi atas pertolongan Allah mereka bisa bertahan dan akhirnya Allah mengampuni segala dosanya.

 

Banyak manusia yang tidak mendapatkan pengampunan atas dosanya. Mereka asyik dengan kehidupan dunia. Sangat mencintai dunia ini. Mereka mempunyai angan-angan yang sangat panjang dalam kehidupan dunia ini. Tiba-tiba datang ajal di usia mereka yang masih muda.

 

Ada yang menemui ajalnya saat mereka sedang menikmati kursi kekuasaannya di masa kuatnya. Ada juga yang diberi umur panjang namun tingkat ketaatannya minimal karena masih tetap disibukkan dengan kehidupan dunia ini walaupun sudah lanjut usia.

 

Maha Benar Allah dengan firman-Nya: Huwalladzii yushalli ‘alaikum wamalaaikatuhuu, liyukhrijakum minazhzhulumaati ilannuur. Wa kaana bil mu’miniina rahiimaa. (QS Al-Ahzaab 33:43). Artinya: Dialah Allah memberi rahmat kepadamu, dan malaikat-malaikat-Nya (memohon ampunan untukmu), agar Dia mengeluarkan kalian dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan Allah Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.

 

“YAKINILAH BAHWA ALLAH MAHA PENYAYANG KEPADA ORANG-ORANG BERIMAN”.

 

By: Prof. Veni Hadju

(red WS)