Makassar, Jumat 17 Maret 2017 terlihat pemandangan tak biasa di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, sekitar 70 orang WNA berkebangsaan China bergerombol menuju Transit Area, para WNA tersebut transit di Bandara Makassar dari Kendari untuk menuju Palu.
Setelah dilakukan konfirmasi ke salah satu WNA, diketahui bahwa mereka adalah pekerja untuk PT. Bintang Delapan Mineral Morowali, Sulawesi Tengah yang baru saja kembali dari Kantor HRD PT. Bintang Delapan di Kendari.
PT. Bintang Delapan Mineral bergerak dalam pertambangan biji nikel. Perusahaan ini didirikan tahun 2006 dan berpusat di Jakarta dan melakuka penggalian di wilayah Morowali Sulwesi Tengah.
Dari data yang diperoleh manifest penerbangan dari Kendari ke Palu dan sebaliknya, dalam satu bulan terakhir tercatat sebanyak 4 kali penerbangan yang membawa WNA dalam jumlah yang banyak.
Banyaknya TKA China yang masuk di Indonesia untuk PT. Bintang Delapan, bertolak belakang dengan apa yang disampaikan oleh Wapres Utama PT. Bintang Delapan, sdr. Ir. Alexander Barus pada tahun 2014 yang mengatakan akan membantu pemerintah RI untuk memecahkan masalah ketenagakerjaan.
Selain itu, mencermati kondisi sosial Indonesia saat ini, sangat mudah timbul ketegangan antara Pribumi dan etnis / WNA China, sehingga perlu perhatian kita bersama agar tidak terjadi di Objek Vital Nasional Sekelas Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.