Fenomena nge”Lem” Terhadap Kenakalan Anak

Kriminal1,338 views

Makassar, Seorang anak SMP kelas 1 yang sedang asik Online di Warnet Game Online, tiba tiba datang orang tuanya menyuruhnya pulang makan. Namun tak disangka si anak tersebut histeris marah dan menyumpah serapah kepada ibunya itu dengan kata kata kotor bahkan dilemparnya dengan sendal dan kursi. Si anak tersebut ternyata habis mengisap Lem.

Fenomena Ngelem dijadikan pergaulan dan tren. Saat kita jalan-jalan, dapat dijumpai dengan mudah tidak hanya ditempat-tempat sepi seperti pertokoan, taman, dijalanan protokol, lorongan-lorong, hingga sekolah).

Daeng Manye

Jenis Lem yang biasanya dihisap adalah Lem Fox. Kandungan dari lem ini terdiri dari bahan karet sintetik, resin, dan pelarut. Lem inilah yang disalahgunakan oleh anak SD dan SMP yang terpengaruh pergaulan jalanan.

Anak yang mengisap lem dapat berubah menjadi pemalas dan cepat emosi, berhalusinasi berlebihan sehingga pola pikir otaknya tidak terkontrol, selanjutnya anak akan berontak, tempramental atau emosi, anak tersebut akan mudah tersinggung dan perasaannya selalu tidak senang apa yang dia lakukan seakan semuanya salah serta selalu menyalahkan orang lain.

setelah menghirup lem akan menimbulkan sikap kriminalitas dijiwa si anak. mereka merasa lebih hebat, lebih berani, atau lebih gagah dijalanan sampai melakukan aksi kejahatan jalanan seperti membusur, membegal, mencuri dan mencopet.

Kurangnya perhatian orang tua atau lingkungan keluarga yang menyebabkan si anak salah pergaulan menghisap Lem. namun faktor tsb hanya salah satu penyebab.

Fenomena ngelem ini sudah mewabah secara nasional. Apakah anak hanya serta merta mau melakukan itu untuk kesenangan. Mungkin tidak, hal ini adalah serangan proxy dari pihak luar yang ingin generasi penerus bangsa Rusak agar kedepan Indonesia tidak memiliki orang orang pintar. dengan itu indonesia akan sangat mudah dikuasai SDA nya.

Adalah kita sebagai orang tua harus mendidik anak dengan sebaik baiknya. Untuk para anak jalanan yang telah terjerumus kiranya peran pemerintah dapat mengatasi hal tersebut. Dalam rangka menyelamatkan anak bangsa, mari kita buat ” Gerakan Penyelamat anak” di mulai dari keluarga.(mi)