Wartasulsel.net, – RMS (Rusdi Masse) saat ini belum tegas menyatakan diri untuk maju sebagai kandidat Cagub Sulsel 2018, opini publik sulit dibendung bahwa RMS digadang akan maju sebagai calon gubernur di Pilgub Sulsel 2018 mendatang.
RMS yang juga bupati Sidrap dua periode ini kacamata Politik layak menatap Pilgub Sulsel. RMS diaykini memiliki kelebihan yang tak dimiliki bakal calon kandidat gubernur lain. Selain RMS mampu memajukan Sidrap sangat pesat selama 7 tahun lebih, juga mampu menjadi icon dalam perpolitikan di Kabupaten Takalar beberapa waktu lalu hingga saat ini.
Menjadikan Kabupaten Sidrap sebagai kabupaten dengan angka kemiskinan paling rendah di Sulsel, hanya 5,5 persen. Sedangkan kabupaten lain seperti Bantaeng 9,53 persen, Jeneponto 15,18 persen, Pangkep 16,57 persen dan lainnya.
Semangat dan visi RMS cukup jelas dan teruji. RMS dikenal tidak mau melihat ada orang miskin di Sidrap,” ujar salah satu warga pendukung RMS. Gaya kepemimpinan RMS yakni Dia mampu melibatkan semua pihak untuk bekerja yang terbaik di Sidrap.
Mulai dari masyarakat, hingga civitas akademika untuk sama sama memikirkan agar Sidrap lepas dari kemiskinan. “Pemimpin gaya seperti ini yang memang dibutuhkan di Sulsel, melibatkan semua pihak,” tambahnya lagi
RMS juga memiliki jaringan luas di sektor pengusaha dan politisi di Indonesia. Sebagai seorang yang memulai karir usaha dari nol, hingga mencapai puncaknya memiliki jaringan luas hingga terjunnya di dunia perpolitikan bukanlah hal yang baru. Bahwa dikabarkan RMS sudah pernah berlabuh di tiga partai politik.
Satu lagi kekuatan baru yang dimiliki RMS, yakni memiliki insting politik yang jitu. Ketika semua politisi lengkap dengan partainya mendukung incumbent di Takalar Burhanuddin-M Natsir (Bur Nojeng).
RMS dengan sikapnya yang tegas meyakinkan NasDem di DPP untuk mendukung Syamsari Kitta-H Ahmad Dg Se’re (SK-HD) dan terbukti insting politiknya benar dan SK-HD menumbangkan incumbent yang didukung oleh 9 partai pengusung. “Ini kekuatan riil RMS di Sulsel. Beliau kini kuat di Takalar,” Ungkap peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Muhdi.
(red/WS)
