Wartasulsel.net, – PT Sumber Alfaria Trijaya (Tbk) menargetkan akan menambah jaringan ritel minimarket Alfamart sekitar 1.200 gerai dan Alfamidi 200 gerai pada 2017. “Kami berharap ekspansi jangan mundur, minimal sama dengan tahun lalu sekitar 1.200 toko. Kalau Alfamidi kurang lebih juga sekitar 200-an toko,” kata Sekretaris Perusahaan Alfamart, Solihin, pada konferensi pers di Jakarta kemarin 6/3/17.
Solihin mengatakan pengembangan jaringan ritel minimarket masih menjadi peluang untuk dikembangkan jika melihat pertumbuhan ekonomi nasional. Menurut dia, salah satu cara penambahan aset perusahaan adalah dengan memperbanyak jumlah toko tahun ini. Meskipun pada 2016 dari sisi keuntungan yang didapat menurun dibanding tahun sebelumnya, ia mengaku dari sisi pengembangan toko melalui sistem kerja sama atau “franchise” masih tumbuh.
Ia menjelaskan pengembangan jaringan minimarket ini akan difokuskan pada sistem “franchise” karena berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 68 tentang Waralaba untuk Jenis Usaha Toko, porsi 40 persen perusahaan harus dimiliki oleh masyarakat, sedangkan 60 persen oleh perusahaan. Sementara itu, kepemilikan toko oleh masyarakat untuk Alfamart masih 30 persen, sedangkan Alfamidi kurang dari 10 persen.
“Alfamidi mungkin masih jauh daripada Alfamart yang sudah 30 persen. Alfamidi masih di bawah 10 persen tetapi akan terus dikembangkan karena sekarang peminatnya jauh lebih banyak,” kata Solihin. Ia menambahkan investasi “franchise” Alfamidi dinilai lebih banyak peminat karena sejumlah penanam modal memiliki lahan luas yang tidak termanfaatkan dengan optimal.
Dengan kebutuhan luas lahan minimal 120 meter, pengusaha sudah memenuhi kriteria pembangunan Alfamidi dengan nilai investasi tiga kali lipat daripada Alfamart yang hanya membutuhkan lahan minimal 60 meter.
“Alfamidi hitungannya empat ruko, investasinya lebih besar. Perbandingannya dua sampai tiga kali lipat dari Alfamart. Kalau Alfamart, relatif Rp300-500 juta sudah cukup kalau punya tempat ya,” ungkapnya.
(red/wartaekonomi)