Sungai Lariang Meluap, Ratusan Rumah Terendam Banjir

Peristiwa639 views

Wartasulsel.net, Sungai Lariang di Desa Lariang, Kecamatan Tikke Raya, Kabupaten Mamuju Utara (Matra) Sulawesi Barat (Sulbar) yang meluap itu merendam ratusan rumah warga. Akibatnya, ratusan warga terisolir setelah jalan penghubung antar dusun tertutup.

 

Daeng Manye

Banjir juga merendam sejumlah fasilitas umum di Dusun Siparappe. Sementara ratusan rumah warga lainnya yang berada di Ddusun Cahaya Siparappe dan Dusun Samaturue juga terendam banjir luapan sungai Lariang dengan ketinggian sekitar 80 cm. (6/3/2017)

 

Mengetahui warga di tiga dusun terendam banjir, Wakil Bupati Mamuju Utara Muh. Saal dan Dinas Sosial serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah kabupaten Mamuju Utara langsung turun ke lokasi dan mendata rumah warga yang terendam banjir.

Ada ratusan rumah terendam banjir luapan Sungai Lariang di tiga dusun yakni Siparappe, Dusun Cahaya Siparappe dan Dusun Samaturue,” ungkap Kepala Dusun Siparappe Rudin Yasi.

 

Dari hasil pemantauan, banjir kiriman akibat intensitas hujan yang tinggi di wilayah hulu Sungai Lariang membuat sungai yang terbentang kurang lebih 700 kilometer ini kerap kali banjir dan meluap hingga merendam ratusan rumah warga di tiga dengan ketinggian rata-rata 50 cm hingga satu meter.

 

Namun hingga saat ini, setelah ratusan hektar lahan masyarakat, termasuk lahan-lahan pemerintah setempat ikut tergerus air, belum ada kebijakan tepat dan berdayaguna yang dapat  mengantisipasi ganasnya Sungai Lariang.

 

Untuk diketahui bahwa, beberapa fakta yang perlu dicatat, misalnya pada batas Provinsi Sulawesi Barat – Sulawesi Tengah di Desa Taviora Kecamatan Rio Pakava, Kabupaten Donggala dan Desa Lariang, Kecamatan Tikke Raya, Mamuju Utara, sugguh sangat memiriskan oleh hancurnya kawasan hutan di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Lariang.

 

Paling tidak, sekitar 40 hingga 50 unit penggergajian yang setiap hari melakukan aktivitas perambahan hutan secara sistematis, massif dan terstruktur. Hingga tidak mengherankan setiap tahun, luapan Sungai Lariang menggenangi desa-desa yang ada di wilayah Kab. Mamuju Utara, seperti, Desa Kulu, Bambakoro, Karya Bersama dan desa-desa lainnya hingga muaranya di Selat Makassar.

 

Selain penggergajian kayu secara terus menerus di sepanjang aliran Sungai Lariang, keberadaan perkebunan besar sawit yang juga membentang di sepanjang sungai turut  mewarnai bantaran Sungai Lariang, di wilayah Kabupaten Mamuju Utara.

 

(red/WS)