Catatan Tenri Olle YL, 3 Kali Dihadang Di Takalar

Pilkada208 views

Wartasulsel.net, Takalar – Menjadi ketua tim pemenangan, ternyata bukanlah sesuatu yang gampang dan selalu mengenakkan. Selain karena menguras tenaga, fikiran dan waktu dalam melaksanakan sejumlah agenda pemenangan, juga harus bersiap menghadapi sejumlah gangguan dan tekanan. Tak jarang bahkan berbentuk tekanan fisik.

Begitulah yang dihadapi Tenri Olle Yasin Limpo selama tahapan kampenye di pemilihan kepala dan wakil kepala daerah Kabupaten Takalar 2017. Menjadi ketua tim pemenangan pasangan Syamsari Kitta dan Achmad Dg Se’re, menyisakan sejumlah cerita dan pengalaman menarik selama kurung waktu lima bulan berkampanye seperti dituturkan Tenri, kemarin 2/2/2017

Daeng Manye

” Lelah fisik dan capai adalah hal yang biasa ji. Tapi yang menarik karena sejak saya masuk dan keluar kampung, tiga kalima dihadang dinda ” Ujar Kakak Kandung Gubernur SYL ini.

Lebih jauh diceritakan bahwa lokasi penghadangan itu terjadi sebanyak dua kali di kecamatan Pattalassang dan satu kali di kecamatan Mangarabombang.

” Satu kali saya turun dari mobil dan bertanya kepada mereka, ada apa ini ? Apa maumu ? Mereka tak menjawab lalu meninggalkan jalan. Mungkin mereka tidak berani karena saya perempuan. Mereka yang menghadang itu rata-rata sedang mabuk ” Ungkap Mantan legislator DPRD Sulsel ini.

Ditanya siapa mereka para penghadang itu, Tenri hanya menjawab diplomatis. ” Saya tauji orangnya. Mereka di suruhji juga kasian. Adaji juga di sekitar situ berdiri-berdiri di bawah kolom rumahnya warga orang yang menyuruh tersebut” Ungkapnya sambil tersenyum.

Tenri berharap demokrasi di Takalar harus dikawal oleh semua pihak serta berjalan secara damai agar bisa berkualitas. Wakil ketua Bidang Pengabdian dan Pemberdayaan NasDem Sulsel ini menghimbau agar praktek-praktek kampanye dilakukan dengan elegan dan kreatif. ” Saya begitu terharu tatkala hadir pada acara saweran SKHD. Bayangkan malam itu hampir terkumpul 1 milyar. Begini seharusnya Pilkada. Masyarakat yang berpesta. Masyarakatlah yang membeli pemimpinnya. Tidak dengan cara-cara hina dengan membagi-bagikan sembako” Pungkasnya.
Redaksi wartasulsel.net