Wartasulsel.net_|| Makassar – Konflik yang terjadi di lingkungan Universitas Dipa Makassar pada Senin dini hari, 28 Oktober 2024, menuai perhatian luas dari berbagai pihak. Namun, pihak IPMIL Raya Undipa memberikan klarifikasi terkait pemberitaan yang beredar dan menyatakan bahwa mereka mencoba menahan diri sepanjang insiden, meski diprovokasi oleh pihak lain. (02/11/2024).
Menurut informasi yang diterima, kejadian bermula ketika suara motor yang dipacu dengan keras mengelilingi kampus, diduga untuk memancing emosi sekelompok mahasiswa IPMIL Raya Undipa yang tengah berkumpul di area parkiran kampus. Suara bising tersebut dikabarkan berasal dari oknum yang tidak dikenal, yang dengan sengaja menggas-gas motor mereka di dekat kerumunan IPMIL Raya Undipa, sehingga memicu ketegangan di lokasi.
“Selama ini kami menahan diri, tetapi tindakan provokatif tersebut sangat sulit diabaikan. Kami merasa terganggu, dan suara motor yang sengaja dibunyikan keras-keras di sekitar kami jelas memiliki tujuan untuk menciptakan keributan,” ujar Abel Mahenra Ketua IPMIL Raya Undipa yang berada di lokasi.
Tidak berhenti disitu, situasi semakin memanas ketika sejumlah anggota dari UKM Mahadipa terlihat keluar dari sekretariat kampus. Mereka tampak berjalan menuju area portal kampus, diduga membawa senjata tajam seperti parang, sambil berteriak-teriak yang memancing perhatian dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Aksi tersebut menarik lebih banyak perhatian dan mengundang beberapa rekan mereka untuk berkumpul di area tersebut, sehingga suasana menjadi semakin tegang.
Baca Juga: IPMIL Undipa Bantah Tudingan Anggota Kelompoknya Yang Lakukan Serangan Ke Kampus
“Beberapa dari mereka juga terus memanggil-manggil rekan-rekannya untuk berkumpul. Ini tidak lain seperti upaya untuk memancing keributan,” ujar Abel Mahenra Ketua IPMIL Raya Undipa.
Abel Mahenra juga menegaskan bahwa mereka tidak memiliki niat untuk memulai konflik dan berusaha menahan diri sepanjang malam itu. Namun, keadaan di lokasi yang semakin ramai dan adanya tindakan provokatif dari pihak lain membuat suasana sulit dikendalikan. Abel Mahenra meminta semua pihak untuk tidak menyudutkan organisasi tanpa bukti yang jelas dan menghimbau agar semua keterangan mengenai peristiwa tersebut dapat dilihat melalui rekaman CCTV yang tersedia di lokasi.
Abel Mahenra juga menyayangkan adanya narasi sepihak yang menyudutkan mereka sebagai pemicu konflik. Mereka berharap agar pihak kampus dan aparat kepolisian dapat melakukan investigasi yang objektif berdasarkan bukti rekaman CCTV, yang diyakini bisa memberikan gambaran jelas mengenai kronologi kejadian.
“Kami harap pihak kampus bisa bersikap netral dan tidak langsung mengambil keputusan sepihak yang bisa merugikan pihak tertentu. Kami sangat terbuka untuk proses investigasi dan siap membantu menjelaskan kejadian malam itu,” ungkap Abel Mahenra Ketua IPMIL Raya Undipa.
Hingga berita ini diturunkan, IPMIL Raya Undipa menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam mengungkap kebenaran di balik kejadian ini, serta menegaskan bahwa mereka menolak segala bentuk kekerasan dan berkomitmen menjaga keamanan di lingkungan kampus, tegasnya.(*)