Wartasulsel.net, Bulukumba- Pemuda Desa Caramming, Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba menunjukkan kepedulian dan semangat gotong royong yang tinggi dengan mempelopori aksi perbaikan jalan berlubang di desa mereka. Jalan utama yang menghubungkan beberapa dusun di Desa Caramming tersebut sudah bertahun-tahun mengalami kerusakan parah, dengan lubang-lubang besar yang menghambat aktivitas masyarakat sehari-hari. Kondisi ini memprihatinkan, mengingat jalan tersebut menjadi urat nadi perekonomian dan mobilitas warga, baik untuk bersekolah, berbelanja, maupun mengangkut hasil pertanian.
Setelah bertahun-tahun menunggu perbaikan dari pemerintah yang tak kunjung datang, pemuda desa akhirnya berinisiatif untuk bertindak. Dengan menggalang dana secara sukarela dari warga desa, mereka memutuskan untuk melakukan perbaikan secara mandiri. Aksi ini bermula dari diskusi kelompok pemuda yang merasa prihatin dengan semakin parahnya kondisi jalan, serta risiko yang terus meningkat bagi pengguna jalan.
Kisman, salah satu pemuda yang turut memimpin aksi ini, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian mereka terhadap kenyamanan dan keselamatan warga desa. “Kami sadar bahwa menunggu bantuan dari pemerintah bisa memakan waktu lama, sementara kondisi jalan semakin membahayakan. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk bertindak sendiri. Kami yakin jika masyarakat bersatu, kita bisa menyelesaikan masalah ini meskipun dengan keterbatasan yang ada,” ujarnya.
Untuk memulai perbaikan, pemuda Desa Caramming menggalang dana dengan berbagai cara, termasuk mengadakan acara pengumpulan dana, iuran sukarela dari rumah ke rumah, serta memanfaatkan media sosial untuk mengajak warga yang merantau agar turut membantu. Hasilnya, dana yang terkumpul cukup untuk membeli beberapa truk tanah putih yang digunakan untuk menambal lubang-lubang di sepanjang jalan desa. Hingga saat ini, sudah ada tiga truk tanah yang dikerahkan dalam proses perbaikan.
Kondisi jalan berlubang yang menjadi masalah utama bagi warga selama belasan tahun itu telah menyebabkan berbagai kecelakaan ringan, mulai dari kendaraan tergelincir hingga rusaknya kendaraan roda dua dan roda empat. Setiap musim hujan, jalan tersebut menjadi sangat licin dan berbahaya karena air yang menggenang di lubang-lubang besar, sehingga memperburuk situasi. Selain itu, kondisi jalan yang rusak juga memperlambat akses warga menuju pusat ekonomi di kota terdekat, yang berdampak pada aktivitas perekonomian desa, terutama bagi para petani dan pedagang.
Meskipun aksi perbaikan ini telah memberikan dampak positif bagi kondisi jalan, pemuda Desa Caramming menyadari bahwa langkah ini hanyalah solusi sementara. Kisman menjelaskan bahwa meski lubang-lubang besar di jalan sudah ditutup, mereka membutuhkan perbaikan permanen dari pemerintah yang lebih kuat dan tahan lama. “Kami berharap, dengan apa yang sudah kami lakukan, pemerintah daerah maupun provinsi bisa lebih peka terhadap kondisi infrastruktur di desa-desa. Kami butuh jalan yang diaspal, bukan hanya ditambal sementara,” jelas Kisman.
Masyarakat Desa Caramming berharap dengan langkah kecil yang mereka ambil ini, akan ada perhatian lebih dari pihak pemerintah. Bagi mereka, jalan desa yang baik bukan hanya soal akses, tetapi juga soal kesejahteraan dan masa depan ekonomi desa. Aksi perbaikan ini, bagi banyak warga, bukan hanya sekadar menambal jalan berlubang, tetapi juga sebuah simbol persatuan dan harapan untuk kemajuan desa mereka.