Polda Sulsel Pelaksanaan Operasi Zebra 2023, Peningkatan Aktifitas Preemtif Preventif Dan Refresif

Peristiwa38 views

Wartasulsel.net, Makassar- Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso Kapolda Sulsel dan Kombes Pol I Made Agus Prasatya Dirlantas Polda Sulsel (dua dari kiri) bersama seluruh jajaran Polda Sulsel saat giat OPS Zebra Pallawa 2023 Senin (18/09/2023).

Operasi Zebra 2023 yang digelar Polda Sulsel selama saat giat OPS Zebra Pallawa hingga berakhir dinyatakan berhasil menekan angka fatalitas dan jumlah kecelakaan, berdasarkan hasil data analisis dan evaluasi (Anev).

Daeng Manye

Kapolda Sulsel Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso mengungkapkan operasi yang digelar pada periode 14 September Mei 2023 tersebut bahkan mendapatkan catatan positif dan apresiasi berkat terekspose nya edukasi-edukasi dan himbauan serta peran media.

“Tereksposnya edukasi-edukasi dan himbauan dari awak media kita mampu menekan angka kecelakaan lalu lintas. Adapun korban luka ringan naik 21%,” ungkap Sulsel Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso.

Kemudian saat ini ada 20 kamera sistem yang ada di kota ini berbasis aktivitas dan kemudian teknologi automatic number Blade Untuk media yang hasilnya bisa kita lihat datanya 190 pelanggar yang terkecil kebanyakan tidak menggunakan statistik.

“Jadi sangat luar biasa sekali artinya keberadaan kamera ini sangat efektif,”jelasnya.

Adapun faktor kecelakaan, menurut dia, pelanggar yang terkecil kebanyakan tidak menggunakan statistik.

Dikemukakan pula Kombes Pol I Made Agus Prasatya Dirlantas Polda Sulsel bahwa cara bertindak yang dikedepankan adalah kegiatan edukatif, persuasif dan penegakan hukum yang humanis, dengan memanfaatkan ETLE atau electronic traffic law enforcement, dan teguran simpatik.

“Berdasarkan hasil anev sampai hari terakhir tanggal, 17 September 2023, secara menyeluruh pelaksanaan operasi berjalan lancar dan cukup berhasil. Demikian hasil analisa data, mampu menurunkan pelanggaran dan laka lantas. Penurunan cukup signifikan yakni sebanyak 242 kejadian atau turun 51 persen”, ujar Made Agus.

Diungkapkan Made Agus, keberhasilan operasi ini tidak lepas dari peningkatan aktifitas kegiatan jajarannya, baik tindakan preemtif, preventif maupun refresif.

“Dimana giat preemtif meningkat sebanyak 38.782 kegiatan, atau 25 persen, jika dibandingkan operasi tahun 2022 sebanyak 29.215, baik melalui media cetak, elektronik, medsos, spanduk dan leaflet,” jelas Dirlantas.

Sementara giat preventif meningkat 31.272 dari tahun 2022 yakni 28.522 giat, tindakan refresif atau penegakan hukum
(gakkum) cenderung menurun.

“Dari hasil anev menunjukkan, bahwa kehadiran petugas kepolisian di lapangan dan sekedar imbauan, dinilai tidak cukup berarti dalam upaya mencegah terjadinya laka lantas dengan korban fatalitas. Sebab, yang paling menentukan adalah perilaku pengguna jalan itu sendiri,” tutur Made Agus.

Penegakan hukum langsung atau tilang di tempat memang kita kurangi, kita lebih mengedepankan tilang elektronik atau ETLE, mengingat saat ini sudah memasuki tahun politik di mana eskalasi kamtibmas meningkat dan Polri sangat membutuhkan dukungan, kepercayaan dan kerjasama yang baik dengan seluruh komponen masyarakat,” tambahnya.

Ditambahkan, hasil anev tersebut juga menunjukkan tilang elektronik sangat efektif menyadarkan masyarakat untuk patuh dan tertib berlalu lintas. Tilang elektronik memberikan dampak positif, baik bagi masyarakat maupun kepolisian. Masyarakat menjadi disiplin dan patuh ketika berkendara. Sementara, kepolisian tidak memiliki citra buruk terkait pungli.

“Selain mencegah pelanggaran lalu lintas, tilang elektronik juga memberikan efek jera. Hal ini karena masyarakat akan merasa selalu diawasi melalui CCTV, meskipun tidak ada polisi yang berjaga, baik itu di lampu merah maupun di sepanjang jalan,” pungkas Dirlantas Polda Sulsel