Wartasulsel.net,- Makassar- Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Timur (UIT) menggelar seminar nasional di Best Western Beach Hotel Makassar, Jalan Bontolempangan, Makassar, Sabtu (1/2/2020).
Dengan mengusung tema, yakni “Akselerasi Pasar Modal di Indonesia”. Seminar ini bekerjasama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), IDX dan Trimegah Securitas.
Menghadirkan 3 pemateri yakni Kepala Bagian Pengawasan Pasar Modal Regional 6 OJK, Andi Arfan, Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Provinsi Sulsel, Fahmin Amirullah dan Head of Retail Sales Capital Market PT. Trimegah Sekuritas Indonesia, Henry Sidarta.
Ketua Panitia, Ella Elliyana menyampaikan, bahwa seminar nasional ini diikuti oleh sekitar 250 peserta. Terdiri dari praktisi, aparatur pemerintah, dosen, serta mahasiswa. Tak hanya mahasiswa dari UIT saja, juga diikuti berbagai perguruan tinggi di Sulsel. Seperti beberapa diantaranya UNM, Unhas, UMI, Akademi Industri Manufaktur Bantaeng.
“Kami berharap dengan seminar ini bisa meningkatkan kualitas pendidikan, dalam informasi dibidang pasar modal. Serta memberikan pemahaman tentang cara berinvestasi di pasar modal,” ujarnya.
Dekan Fakultas Ekonomi, Hatta Saleh mengatakan, “mudah-mudahan setelah seminar ini, kita dapar memperoleh pemahman terutama mengenai peran OJK sebagai lembaga pengaturan dan pengawasan dalam sektor keuangan. Serta bisa lebih memahami tetang pasar modal dan bursa efek indonesia,” jelasnya.
Hatta mengaku, bahwa melalui kegiatan ini merupakan rangkaian program kerja Fakultas Ekonomi UIT yang dituangkan pada tahun akademik 2020-2021.
Rektor Universitas Indonesia Timur (UIT), Dr. Andi Maryam menyampaikan, terima kasih panitia dari Fakultas Ekonomi.
Ia pun menyambut baik ajakan Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam membentuk ‘Galeri Investasi’ di Universitas Indonesia Timur.
“Mengikuti perkembangan zaman, saat ini belajar bukan lagi era kolonial. Ada pola belajar baru, jadi bagaimana meningkatkan kualitas mahasiswa setelah lulus bisa bekerja,” tuturnya.
UIT, kata Andi Maryam, mencoba melakukan itu. bagaimana meningkatkan kualitas dosen dalam memberikan ilmu bukan hanya materi, juga harus real (kenyataan) yang bisa diterapkan ketika sarjana (lulus).
Apalagi, saat ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bakal melakukan kebijakan akreditasi program studi (prodi), dikaitkan dengan kompetensi lulusan, dan keterserapan kerja.
Menanggapi itu, Andi Maryam berharap dosen UIT bisa mengubah sistem pembelajaran yang lebih baik. tentunya dengan perkembangan zaman, seperti tidak lagi menggunakan hanya slide, tapi bisa menggunakan video.
“Saya berharap (terobosan) yang dibuat, ayo kita tekuni dan lakukan. Sesuai Undang-undang, sudah menjadi tugas kita (sebagai tenaga pendidik) untuk mencerdaskan bangsa,” pungkasnya.
(Humas UIT/Bed)