Wartasulsel.net, – Ada kalimat singkat yg sering kita dengar saat mengikuti nasehat perkawinan, di mana Rasulullah berkata “Rumahku adalah surgaku.” Apa Rasulullah punya rumah besar dengan perabot yang mewah? Apa Rasulullah memberikan uang belanja yang banyak kepada istrinya sehingga bisa menyiapkan makanan yang enak? Tentu tidak. Namun, mengapa Rasulullah mengungkapkan kalimat seperti itu?
Seringkali kita mendengar ada orang yg tidak betah berada di rumahnya. Suami yang pulang bekerja seharian kadang tidak merasakan kenyamanan saat berada di rumah bersama anak dan istrinya. Tidak jarang kita melihat istri yang senang keluar rumah dengan berbagai aktivitas karena ingin mencari kebahagiaan.
Kadang ada anak yang menjadikan rumahnya sebagai tempat tidur saja karena tidak nyaman berada dalam rumah. Padahal mereka kadang berada di rumah yg mewah dengan faslitas lengkap.
Manusia diciptakan Allah berpasang-pasangan dengan kodrat yang saling melengkapi. Ada yang diberi kekuatan yg lebih dan menjadi pelindung dan penopang ekonomi keluarga. Ada yang diminta menjaga dan memelihara isi rumahnya sambil memperbanyak mengingat Allah.
Pria diperintahkan shalat wajib di masjid sedangkan wanita shalat di rumahnya. Rumah yang sering dibacakan ayat-ayat Allah dan hikmah dari Rasulullah dijamin berberkah dan mendatangkan kebahagiaan.
Maha Benar Allah dengan firman-Nya: Wadzkurna maa yutlaa fii buyuutikunna min aayaatillaahi walhikmah, innalaaha kaana lathiifan khabiiraa (QS Al-Ahzab 33:34). Artinya: Dan ingatlah apa yg dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah dan hikmah (sunnah Nabimu). Sungguh Allah Maha Lembut, Maha Mengetahui.
RUMAHMU ADALAH SURGAMU MAKA KEMBALILAH KE RUMAHMU.