Wartasulsel.net,- Makassar- Pasca terjadinya kebakaran hutan di gunung Bawakaraeng beberapa waktu lalu, dikhawatirkan akan menyebabkan banjir dan longsor di musim penghujan. Karenanya Forum Sulsel Peduli (FSP) bersama instansi dan pencinta alam melakukan aksi penanaman 1.000 pohon untuk Gunung Bawakaraeng di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Aksi tanam pohon ini melibatkan sekitar 300 relawan, baik dari organisasi pencinta alam, mahasiswa dan masyarakat setempat. Kegiatan yang dilakukan selama 2 hari (jumat-sabtu/6-7/12) diharapkan bisa menghijaukan lahan yang terbakar beberapa waktu lalu. Ketua FSP Sulsel Dr. Syamsul Rizal mengaku sangat prihatin dengan kondisi bawakaraeng pasca terbakar. Selain karena lahan yang gundul, juga dikhawatirkan akan terjadinya longsor di musim penghujan.
“Bawakaraeng itu, sumber air untuk Gowa dan Makassar, jika ini tetap dibiarkan bisa jadi sumber air akan menurun, dan yang paling mengkhawatirkan, banjir dan longsor,” ujar Syamsul Rizal Ketua FSP Sulsel, Minggu (8/12).
Karenanya aksi tanam pohon dilakukan sebelum musin penghujan tiba. Dia menjelaskan kebakaran hutan yang terjadi pada bulan Oktober lalu di lereng Gunung Bawakaraeng mengakibatkan hutan seluas 10 hektar dari dataran tersebut menjadi gunndul.
“Ini yang mendorong Forum Sulsel peduli, lalu berupaya menghimpun semua elemen relawan baik melalui via medsos dan jaringan ,” ujarnya.
Menurutnya apa yang dilakukan oleh FSp sebagai langkah awal dan nantinya akan dilakukan dan ikuti oleh masyarakat dan para pencinta alam.
Adapun bibit yang telah di sediakan oleh Dinas kehutanan yakni jenis Surent, Akasia, dan jati putih yang diangkut dari pembibitan di Parangloe .
Pencangan penanaman yang di lepas dan ditutup ketua Umum FSP Syamsu Rizal (Deng Ichal) didampingi ketua harian Pataray ditandai dengan penamaan pohon secara simbolis di pos 1.
(DMT/redws)