Wartasulsel.net,- Makassar- Aksi yang terjadi di Kota Makassar sejak Jumat siang lalu dan berlangsung hingga Sabtu. Beredar vidio amatir yang tersebar di berbagai sosmed, yang dimana dalam vidio tersebut mempertontonkan peserta unras dilindas oleh kendaraan taktis polisi.
Saat di konfirmasi, Safri selaku Wabendum PB PMII yang juga putra daerah asal Sidrap mengaku sangat kecewa dengan beberapa pernyataan – pernyataan Irjen Pol Guntur Laupe di beberapa media.
Masa iya dikatakan korban mungkin kurang cepat menghindar. Saya hanya mau bilang kurang cepat menghindar si korban atau anggota bapak yang kurang cepat injak rem?? tegas Safri.
Mantan Sekretaris PMII Sulsel ini menegaskan bahwa istilah tidak ada unsur kesengajaan itu semua orang bisa ngomong.
Coba lihat beberapa rekan – rekan mahasiswa di seluruh Indonesia bahkan sudah ada yang meninggal. Apakah juga bapak mau ada korban di bumi sulsel ini?? Berhentilah melakukan tindakan represif kepada mahasiswa. Sampai hari ini PMII akan terus melakukan protes terhadap pelaku penembakan mahasiswa yang di duga di lakukan oleh oknum kepolisian, dan pengemudi rantis penabrak peserta unras sampai diproses secara hukum.
Lanjut Safri mengatakan, Kapolda Sulsel tidak usah terlalu banyak komentar di media, cukup perlihatkan action balak, kira- kira itu yang kami butuh, jelas – jelas korban ada di mana-mana. Kalau masyarakat yang melakukan kesalahan cepat sekali jadi DPO dan ditangkap masa iya orang dalam rumah sendiri sangat sulit untuk diproses. Bapak seharusnya jangan melindungi anggota bapak yang bertugas dengan beringas. Tugas bapak bagaimana mengamankan aksi unras tanpa ada gesekan dengan mahasiswa karena Presiden juga sudah intruksi ke semua jajaran kepolisian untuk tidak represif dalam melakukan pengamanan, belum sehari Presiden statemant malah kejadian di Makassar seakan tidak mengindahkan perintah bapak presiden. Saya juga yakin dan percaya aspirasi mahasiswa bukan soal politik tetap memang murni aspirasi rakyat yang dibawa.
Apabila tindakan represif masih saja terjadi dalam unras yang dilakukan oleh kawan-kawan mahasiswa lebih baik bapak mundur saja dari Jabatan sebab kami menilai bapak tidak mampu memimpin kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, apalagi bapak ini belum genap sebulan menjabat di Sulsel. Sebagai putra daerah harunsya bapak faham bagaimana psikologi anak-anak bapak sendiri bukan malah komentar yang berpotensi menambah kegaduhan di Sulsel tutup Safri.
(RAF/redws)