KPK Dipolitisir PMII SULSEL TUNTUT Bersihkan Kelompok TALIBAN Dari Tubuh KPK

Ragam54 views

Wartasulsel.net,- Makassar, 29-09-2019, Kelompok Taliban mulai tancap gas sebelum mereka dihabisi di dalam tubuh KPK. Mereka belakangan diduga menargetkan pejabat-pejabat negara yang bisa merusak citra baik pemerintah, sebagaimana kita ketahui pemerintah telah banyak keberhasilannya baik dari segi pembangunan dan lain-lain meskipun kekurangannya juga ada.

KPK hari ini asik mempertontonkan seolah mereka menjadi lembaga super Hero, hanya mereka yang bersih di negara Ini, padahal KPK juga adalah lembaga yang kita duga penuh dengan Kemunafikan atas banyaknya perilaku korup dan diindikasikan kelompok Radikal bersarang didalamnya.

Daeng Manye

Ashari Bahar mengatakan “Tentu kita semua berharap agar pemerintah dapat melakukan langkah-langkah strategis dalam melakukan pemberantasan korupsi dan utamanya kelompok Radikal yang bersarang di KPK” ujarnya.

Hal ini semakin jelas terlihat juga, ketika baru-baru ini mengumumkan Bapak Menpora RI Imam Nahrawi sebagai tersangka atas indikasi korupsi dana hibah KONI.

Kita ketahui bersama Imam Nahrawi adalah politisi muda yang berlatar belakang Nahdliyin yang penuh prestasi selama beliau menjabat sebagai menteri. Penetapan tersangka ini kami duga sangat politis dan melanggar hukum. Selain hal ini diumumkan dimasa akhir jabatan pimpinan KPK yang lama, juga terindikasi Kelompok taliban di tubuh KPK yang hari ini ramai menjadi perbincangan memamg menargetkan kader-kader NU.

KPK juga tidak sah menurut hukum melakukan penyelidikan, penyadapan, penyidikan dan penuntutan jika salah satu pimpinannya mengundurkan diri, karena bertentangan dengan UU KPK dan bisa dianggap batal demi hukum karena keputusan KPK harus kolektif kolegial oleh 5 orang pimpinan KPK. Juga kita ketahui bersama saudara saut situmorang sudah mengundurkan diri dan pimpinan KPK yang lain telah menyepakati menyerahkan mandatnya kepada presiden, termasuk ketua KPK itu sendiri.

Kelompok ini selain ingin merusak citra pemerintah, juga politisi yang berlatar belakang Nahdliyin. Mereka tentu mengharap kepercayaan masyarakat dan publik akan hilang terhadap kebijakan dan kehadiran pemerintah yang selama ini mengganggu kelompok mereka yang tidak setuju NKRI. “mengkritik KPK sama dengan Mendukung korupsi”, isu ini adalah citra yang dibangun oleh mereka saat ini.

Sebagaimana kita ketahui juga dengan disahkannya revisi UU KPK yang baru melalui paripurna DPR juga terindikasi menganggu kenyamannya, karena akan diawasi langsung oleh dewan pengawas atau pemerintah.

Kami meyakini kelompok Mereka menganggap Pemerintah yang akan menghalangi tujuan besar mereka yang ingin merongrong Pancasila dan NKRI dengan menjual nama agama dan Khilafah.

Sebab KPK hari ini sedang tidak baik-baik saja dan sedang mengalami depresi mengenai sistem-sistem yang ada. Dan apa yang sebenarnya menjadi gerakan hari ini adalah gerakan untuk menyelamatkan KPK ujar Arlan sang orator ulung.

Oleh karena itu penting bagi sahabat-sahabat PMII se-Indonesia untuk bersama menjaga KPK dari para kelompok Taliban yang saat ini masih bercokol di tubuh KPK sebagai semangat penyelamatan bangsa.

Untuk itu kami menghimbau sahabat-sahabat PMII se-Indonesia agar melakukan aksi serentak dengan tuntutan:

1. Usir saut Situmorang dari KPK karena telah mengundurkan diri
2. Usir kelompok Taliban di KPK
3. Meminta KPK untuk tidak menjadi alat politik di akhir masa jabatannya.
4. Periksa unsur pimpinan dan penyidik KPK, sebab sudah ada yang mengundurkan diri tapi masih aktif di KPK.

(RAF/redws)