Wartasulsel.net,- Makassar- Aksi Solidaritas Perjuangan Tanah Untuk Rakyat kembali mengibarkan sayapnya dengan tuntutan pengembalian tanah Ulayat masyarakat adat Ammatoa Kajang Bulukumba dari PT Lonsum di depan Kantor Gubernur Sulsel, Makassar (Rabu, 20/03/19)
Seruan aksi tersebut berlangsung hikmat dengan beberapa orasi ilmiah, pembacaan puisi dan penampilan teater dari berbagai aktivis Solidaritas Perjuangan Tanah Untuk Rakyat yang diketahui terdiri dari KPA Sulsel, LBH Makassar, Pembaru Sulsel, FMN Makassar, BEM FIS UNM,AGRA Bulukumba, Lentera FBS UNM, SOUR,FMD, OPM, dan lain-lain. Dalam hal ini mereka mendesak Pengusiran PT. Lonsum dan Pengembalian Tanah Ulayat Masyarakat.
Salah satu orator dari aksi tersebut mengatakan PT Lonsum melakukan perampasan tanah ulayat Masyarakat dengan tindakan kekerasan yang melibatkan aparat kepolisian dan TNI.
“Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan PT Lonsum dalam usaha perkebunannya yakni melakukan budidaya dan pengolahan hasil tanaman karet. Penggusuran paksa rumah-rumah dan tenda-tenda warga pun dilakukannya sejak September lalu”, tutur Salman dari LBH Makassar
Aksi ini sempat menimbulkan kemacetan, para aktivis sempat menutup jalan dengan penegasan orasi terakhir mengatakan Pemerintah RI harus segera menyelesaikan konflik dan ketimpangan agraria di Kab Bulukumba.
(SSY/redws)