WARTASULSEL.NET – Maraknya beredar rumor pergantian ketua DPD partai Gerindra Sulawesi Selatan memicu banyak pertentangan dari kalangan kader Gerindra dan barisan muda Gerindra yang bergabung di partai sayap Gerindra yakni Tidar (Tunas indonesia Raya) Sulsel.
Rumor penggantian Andi Idris Manggabarani sebagai Ketua DPD Gerindra Sulsel menjadi isu terhangat di Sulawesi Selatan. Ini berbahaya, sebab kader tidak fokus lagi bagaimana bekerja memenangkan Prabowo dan Sandiaga Uno dalam pemilihan presiden 2 bulan lebih ke depan, tetapi sibuk mengurus isu-isu yang dapat memecah belah kader.
“Oleh karena itu, menganti ketua DPD Gerindra Sulsel harus lebih rasional, bijak dan hitungan politiknya tepat dengan memperhatikan konflik-konflik yang akan terjadi ke depannnya”, ucap Adhi Saputra.
Sementara itu Adhi saputra yang juga selaku Ketua OKK Tidar Sulsel ini, mengatakan bahwa isu pergantian tersebut berpotensi menganggu kerja-kerja politik dan suasana jelang pemilu, bahkan bisa menciptakan konflik horizontal sesama kader gerindra, baik di pilpres maupun di pilcaleg.
Adhi juga menambahkan konflik horizontal potensi terjadi sebab Iksan Yasin Limpo bukan kader Gerindra, sementara Gerindra adalah partai masa depan, partai yang mengutamakan kader dalam mengemban amanah dan tanggung jawab, partai yang menghargai proses pengkaderan. Apalagi Sulsel selama ini dipimpin oleh kader militan, bukan kader impor.
Ruh semangat Gerindra adalah pengkaderan. Wajar kemudian jika banyak kader memberikan saran bahkan menolak keberadaan IYL sebagai pimpinan di Gerindra Sulsel. Karena ruh semangat Gerindra adalah menghargai proses pengkaderan. Banyak kader di Gerindra yang berpotensi, sebut saja, Andi Seto Asapa, Bupati Kabupaten Sinjai, Indah Putri, Bupati Luwu Utara, Dollah Mando, Bupati Kabupaten Sidrap, Andi Iwan Aras anggota DPR RI, Azikin Zoelta anggota DPR RI, dan Darmawangsa Muin ketua DPRD Provinsi. Mereka semua adalah kader dan tidak diragukan lagi dedikasi nya untuk partai Gerindra.
Lanjutnya, oleh karena itu isu pergantian ketua DPD Gerindra, Idris Manggabarani ke Iksan Yasin Limpo adalah keputusan yang kurang tepat untuk saat ini. (*)