Ingin Sembuh Ikuti Sistem Pengobatan Ala Bugis

Kesehatan5,827 views

Wartasulsel.net,-Pengobatan tradisional orang Bugis yang diilhami oleh ajaran leluhur dan termaktub dalam Lontarak Bone ini mengajarkan bahwa segala penyakit dapat disembuhkan dari beragam ramuan dari alam.

Selain dari Lontarak Wajo, pengetahuan leluhur Bugis tentang pengobatan tradisonal juga diilhami dari lontarak Bone. Hingga kini, lontarak Bone masih terjaga dengan rapi, bahkan sudah
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Di pedesaan Sulawesi Selatan, pengetahuan ini masih dipraktekkan dan menjadi bukti bahwa orang Bugis masih menghormati tradisi leluhur (Syarifudin Kulle, dkk., 2010).

Daeng Manye

Pengobatan tradisional leluhur Bugis berdasarkan lontakan Bone ini juga didasarkan pada pemahaman terhadap tumbuh­-tumbuhan alam yang ada di lingkungan sekitar, filsosofi yang
diajarkan dalam kebudayaan mereka, serta ajaran Islam. Salah satu filosofi yang dipegang tehuh adalah bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya yang disediakan oleh Tuhan di alam semesta (Abdul Hamid, 2008).
2. Konsepsi Penyakit dan Pengobatan Tradisional Bugis dari Lontarak Bone Pengobatan tradisional orang Bugis tercermin dari klasifikasi penyakit dan ramuan obatnya yang didasarkan pada ajaran leluhur dalam Lontarak Bone. Berikut adalah penjelasannya:

Nama Penyakit Ragam Penyakit Pengobatan

*Penyakit kepala*

1. Sakit kepala Kayumanis ditumbuk halus, campur dengan air sedikit, lalu ditempel pada kepala yang sakit. Atau daun buni digiling bersama bawang merah, lalu tempelkan pada kepala yang sakit.

2. Sakit puru ­puru di kepala
Mira dibasahi lalu disapukan pada kulit yang terserang puru­puru,
atau ditumbuk hingga halus, lalu dibubuhkan pada kepala yang
terkena puru­puru.

3. Sakit kepala disertai panas badan
Lengkuas hitam dan bubuk abu halus ditempelkan pada kepala yang sakit

Penyakit mata

1. Sakit mata Pucuk kapuk dicampur air, masak namun tidak terlalu mendidih, lalu sapukan pada mata yang sakit. Tawas digosok­gosokkan pada besi berkarat, campur dengan air jeruk nipis, lalu sapukan pada pinggir mata yang sakit. Atau daun asam Jawa dicampur dengan jintan putih digiling, beri air sedikit, lalu sapukan di pinggir mata yang sakit.
Atau ambil putih telur ayam dan sedikit kuningnya, campurkan,
bungkus dengan kapas, lalu teteskan pada mata. Atau setiap pagi teteskan embun yang ada di daun pisang.

2. Mata merah
Prusi ditumbuk sampai halus, campur dengan air jeruk, lalu sapukan pada mata

3. Mata berdarah
Campur air perasan belimbing manis dengan tawas, lalu teteskan
pada mata yang berdarah

4. Mata kabur
Haluskan kayu manis dan gula bersamaan, lalu gosokkan di pinggir mata

5. Mata kotor
Suir-­suir daun benaga, campur dengan air putih, panaskan namun jangan sampai mendidih, lalu sapukan pada mata. Atau tumbuk daun kelor, campur dengan sedikit air, lalu teteskan pada mata. Atau tumbuk daun pacar, campur dengan air, lalu teteskan pada mata. Atau campurkan buah lontar muda dengan air, lalu teteskan pada mata. Giling cabe hingga ke luar airnya, lalu teteskan airnya pada mata.

Penyakit hidung

1. Hidung berlendir Campurkan air dengan daun sirih dan tembakau gambir dan asam Jawa, lalu minum dan oleskan pada hidung. Atau campur kunyit dengan mentega, lalu sapukan pada hidung. Atau tumbuk halus jadam, jahe, dan merica, campur dengan air, lalu teteskan pada hidung. Atau jahe, jintan hitam, dan jadam dicampur, tambah air, lalu teteskan pada hidung. Atau haluskan cengkeh, lalu bubuhkan pada hidung. Atau campurkan jintan putih dan asam cuka dengan minyak zaitun, lalu teteskan pada hidung.

2. Hidung pilek karena angin
Jahe direndam dalam madu, lalu sapukan pada hidung. Atau tumbuk merica dan anggur hingga halus, lalu sapukan pada hidung. Atau kayu manis, lengkuas, dan jahe ditumbuk halus, campur, lalu hirup. Atau tumbuk lengkuas hingga halus, campur air, lalu teteskan pada hidung. Atau haluskan jahe, campur minyak wijen, hangatkan, lalu sapukan pada hidung. Atau menyan Arab dan kunyit dicampur dengan garam, lalu sapukan pada hidung. Atau buah anis dikunyah, lalu airnya ditelan. Atau campur daun pepaya dengan air sedikit, remas­remas, lalu sapukan pada hidung. Atau bawang putih ditumbuk halus, campur dengan madu, lalu minum setiap pagi.

*Penyakit mulut*

1. Mulut sariawan Wijen digoreng tanpa minyak hingga matang, campur dengan minyak kelapa, lalu sapukan pada sariawan.

2. Mulut luka­luka Bawang merah dan pucuk daun manis digiling, campur air, lalu oleskan pada mulut.

3. Mulut puru­puru (cacar/gatal)
Majakan dan asam cuka dicampur, gunakan untuk kumur, lalu
muntahkan. Atau kunyah rumput babi hingga lumat, lalu muntahkan.

4. Mulut bengkak
Mira dan asam cuka dicampur, gunakan kumur, lalu muntahkan.
Atau kumur dengan jadam dicampur asam cuka, muntahkan.

5. Mulut bau
Asam cuka, madu, mira dicampur, gunakan kumur­-kumur, lalu
muntahkan.

6. Mulut luka
Kunyit, air, daging kelapa muda, bawang merah, daun kacang iris, daun manis rendam dalam air beberapa saat, lalu gunakan untuk mandi.

7. Sakit gusi
Oleskan getah jarak pagar pada gusi.

8. Sakit gigi (berlubang)
Kerik batang kayu Jawa, lalu bubuhkan pada gigi.

9. Gigi kotor (memutihkan gigi)
Bakar lidi hingga menjadi arang, haluskan, lalu gosokkan pada gigi.

10. Lidah sariawan
Tumbuk halus kunyit, lalu gosokkan pada lidah yang sariawan.

11- Lidah bengkak madu dan asam cuka dicampur, kumur­-kumur beberapa lama, lalu muntahkan. Atau campur jadam dengan asam cuka, kumur­kumur, lalu muntahkan. Atau campur asam cuka, mira, dan madu, gunakan kumur ­kumur, muntahkan.

Penyakit dalam

1. Sakit batuk Minum air bangle setiap hari. Atau campur garam dengan tebu, tambahkan air sedikit, lalu minum. Atau masak gula merah hingga mencair, minum dan setelahnya tidak minum air putih hingga waktu tertentu. Atau masak daun kayu kandeka, lalu minum. Atau teteskan air jeruk pada kapur basah, lalu sapukan pada dada. Daun kemuning, jahe, kaca­kaca, kelapa, menyan Arab, dan majamuju dicampur, beri air, lalu minum. Atau bangle dan menyan Arab dimasak hingga mencair, masukkan jintan hitam yang sudah digoreng, jahe kering, dan merica, aduk hingga mengental, dinginkan, bentuklah bulat­-bulat kecil, lalu makan setiap pagi dan ketika hendak tidur. Atau masak mengkudu, lalu makan dengan garam.

2. Muntah ­muntah
Daun karang iris dan bawang merah diremas­remas hingga lembut, beri air, lali diminum. Atau minum minyak wijen atau susu. Atau klabet dimasak hingga mendidih, ganti airnya, taruhkan tepung gandum, susu sapi, gula pasir, aduk, tambahkan minyak wijen, lalu minum pagi dan sore. Atau makan mentega dan anggur saat pagi. Atau campur sirih dan gula, beri air, lalu minum.

3. Asma
Kecubung, humus, kulit radap, kencur, dan dringgo ditumbuk halus, tambahkan air, lalu minum. Atau buah maja diperas agar getahnya keluar, asapi, sapukan pada badan. Atau keringkan bunga kecubung, bungkus dengan daung jagung kering, lalu hisap saat asma kambuh. Bangle dicampur dengan jintan hitam dan bawang putih, beri air, lalu diminum. Atau daun larawani dibalurkan pada badan anak yang sakit asma.

4. Sakit perut
Opium dimakan atau dicampur air panas, lalu diminum. Atau
cengkeh dan menyan Arab dicampur, beri air, lalu diminum. Atau
jahe dicampur gula atau air, lalu dimakan. Atau jintan putih dan
jintan hitam ditumbuk hingga halus, tambah air secukupnya, lalu
diminum. Atau kayu manis dan menyan Arab ditumbuk halus,
campur minyak wijen, lalu diminum. Atau kapur, kulit bidara laut,
dan kulit lita ditumbuk halus, tambahkan air, diminum. Atau daun
kelor dimasak, airnya diminum. Atau pucuk pohon jarak pagar
dicampur kapur dan bawang merah, remas-­remas sampai lumat,
lalu balurkan pada perut. Atau panaskan daun jarak tapi tidak terlalu panas, campur minyak zaitun, remas­remas, lalu balurkan pada perut.

5. Untuk pencuci perut
Sawo manila dimasak hingga mendidih, lalu airnya diminum.

6. Cacingan Lumatkan daun kelor yang dicampur dengan kapur, lalu balurkan pada perut.

7. Muntah ­muntah karena haid
Lumatkan daun beluntas, tambahkan air matang, campur asam dan garam, lalu minum pagi dan sore.

8. Berak­-berak (mencret)
Pucuk jambu biji dimasak hingga mendidih, lalu airnya diminum.
Atau pucuk daun pepaya dan bawang merah dimasak hingga
mendidih, airnya diminum. Atau minum air kelapa muda. Atau kulit
buah jamblang ditumbuk, campur air matang, lalu airnya diminum.
Atau minum susu yang asam. Atau majakan ditumbuk halus,
tambahkan air, lalu diminum. Atau jintan putih dihaluskan, tambah
asam cuka, lalu diminum. Atau batu asam ditumbuk halus,
tambahkan air, lalu diminum.

9. Usus bengkak
Susu dan madu disimpan selama 3 hari, lalu diminum.

10. Sakit pada limpa
Campurkan kotoran kambing dengan asam cuka, lalu tempelkan
pada limpa. Atau kuma­kuma dihaluskan, campur air, lalu diminum. Atau merica dihaluskan, tambahkan asam cuka, lalu tempelkan pada limpa.

11. Limpa turun
Batu pare dikupas kulitnya, masak dengan air, lalu diminum.

12. Berak darah.
Mustaka dan mentega dihangatkan, lalu diminum pagi dan sore. Atau kayu cendana dihaluskan, campur air, lalu diminum.

13. Sembelit
Tepung gandum, klabet, mentega dan air dimasak, lalu minum saat panas sesering mungkin.
Miskram dan majakan dimasak hingga airnya tinggal setengah, lalu minum sesering mungkin atau disapukan pada perut. Atau cendawan diiris-iris, campur dengan jintan hitam, masak hingga airnya tinggal setengah, lalu minum atau sapukan pada perut saat pagi dan sore. Atau kesumba dan lempuyang ditumbuk, campur air, lalu minum saat pagi. Atau masak asam dibungkus kain, dibakar dan airnya diambil, campur dengan air dempa, panaskan hingga mendidih, lalu minum selama tiga hari saat pagi. Atau merica , jintan hitam, kecubung, dan opium dicampur, basahi dengan madu, lalu dimakan atau disapukan pada perut.

Penyakit luar

1. Panu
Daun jeruk dan bawang merah digiling, sapukan pada kulit yang
terkena panu. Atau lengkuas merah ditumbuk, campur air, lalu
sapukan pada kulit yang terkena panu.

2. Koreng
Tempurung kelap dibakar, lalu sapukan pada koreng saat hangat. Atau kunyit diiris tipis­tipis, tempelkan pada koreng hingga kulit berwarna merah.

3. Eksim
Kunyit, kayu kamu, dan rumbia ditumbuk halus, lalu semburkan pada kulit yang eksim. Atau sisik arang, campur dengan kunyit, tumbuk halus, lalu semburkan pada eksim. Tempurung kelapa dibakar hingga hangus, tutup dengan tempurung besar yang dlubangi, letakkan pisau di atas lubang hingga basah karena asap, lalu tempelkan pisau pada eksim.

4. Puru­ puru(cacar)
Pinang tua dan bubuk halus dari sabut kelapa dikunyah bersama
dengan sirih sampai lumat, lalu semburkan pada puru­puru. Atau
daun delima digiling halus, kucuri air jeruk nipis, lalu oleskan pada
puru­puru. Atau ikan diasapi, dikerik­-kerik, campur asam cuka,
dringo, dan bawang merah, kunyah bersama sirih dan kapur sampai lumat, lalu semburkan pada puru­puru. Atau getah ulat­ulat campur dengan santan kental, hangatkan, lalu sapukan pada puru­puru. Atau daun kemiri yang gugur dan pepang dibakar, abunya diambil dan tambahkan air, lalu sapukan pada puru­puru. Atau kulit jeruk yang kering dibakar sampai hangus, lalu gosokkan pada puru­puru. Atau jadam campur dengan asam cuka, tambahkan jintan hitam yang telah dihalsukan dengan minyak zaitun, lalu sapukan pada puru puru.

5. Kulit memerah
Pucuk sukun dimasak, airnya diminum. Atau abu dapur direndam, didiamkan, lalu sapukan pada kulit yang memerah. Atau undur undur campur dengan bawang merah, lalu gosokkan pada kulit yang memerah. Atau susu campur dengan gula pasir, dipanaskan, lalu diminum. Atau asam campur dengan gula pasir, beri sedikit air, lalu minum. Atau minum air rumput babi. Atau kotoran besi ditumbuk halus, dicuci bersih, beri gula pasir, air, dan merica halus, lalu minum. Atau daun kembang pula disiram air panas, lalu diminum. Atau daun jarajeng diremas­-remas hingga lumat, lalu sapukan pada kulit.

6. Jerawat
Pucuk kapas dicampur dengan bawang merah ditumbuk halus,
hangatkan, lalu sapukan pada jerawat. Atau gali tanah hingga
sebatas tangan, lalu sapukan tanah pada jerawat. Atau daun arakang dicampur dengan bawang merah remas­-remas sampai lumat, lalu sapukan pada jerawat. Atau haluskan kayu manis, campur dengan madu, lalu tempelkan pada jerawat. Atau campur minyak wijen dengan belimbing, lalu sapukan. Atau campur air buah delima dengan asam cuka, lalu sapukan. Atau haluskan bawang putih, campur garam dan minyak zaitun, lalu sapukan. Atau campur rumput babi dengan asam, lalu sapukan berulang­ulang. Atau tumbuk jintan hitam, beri madu, lalu sapukan pada jerawat.

Penyakit panas

1. Demam
Pisang muda diparut, lalu tempelkan pada kepala. Atau tawak digiling halus, lalu tempelkan pada kepala. Atau campur air rumput babi dengan gula pasir, lalu minum. Atau saat pagi minum minyak labu. Masak minyak wijen dan minyak pacar hingga airnya habis, campur, lalu diminum. Atau campurkan asam, gula pasir, dan jalawe, lalu makan saat pagi atau ketika akan tidur. Atau giling pucuk jambu, siram dengan air panas, lalu minum. Atau campur air pencuci beras yang pertama dengan kemiri, lalu diminum.

2. Panas badan
Pisang diparut lalu tempelkan pada kepala yang sakit.

3. Tidak enak badan
Tempelkan kotoran buah maja pada kepala orang tidak enak badan.

*Penyakit luka ­luka*

1. Luka baru
Teteskan air anak pisang batu pada luka baru. Atau kerik kulit waru Jawa, tempelkan pada luka. Atau remas­-remas daun iler sampai lumat, lalu teteskan airnya pada luka. Atau pukul­-pukul kulit kayu Jawa hingga keluar airnya, lalu teteskan pada luka. Atau teteskan air dari batang anak pisang pada luka.

2. Luka iris atau digigit binatang berbisa.
Potong ujung batang pisang yang baru dipetik buahnya, ambil bagian dalamnya, tumbuk hingga keluar airnya, lalu ampasnya tempelkan
pada luka.

3. Bengkak karena luka.
Tumbuk kayu manis dan bawang merah, beri sedikit air, lalu
gosokkan pada bagian yang bengkak. Atau giling daun jeruk hingga halus, tempelkan pada yang bengkak. Atau giling daun sidaguri, tempelkan pada yang bengkak. Atau tumbuk labu hingga lembek, remas­-remas, tempelkan pada yang bengkak.

Penyakit-penyakit lainnya.

1. Sakit pinggang
Campurkan air bawang putih atau merah dengan garam, haluskan, lalu gosokkan pada pinggang. Atau minum sedikit minyak zaitun dan juga sapukan pada pinggang yang sakit. Atau campur inggu dengan jintan hitam, haluskan, beri madu, lalu gosokkan. Atau sapukan kemiri pada pinggang berulang ­ulang. Atau campur ramuan sirih dan kulit jarak pagar, tumbuk halus, lalu gosokkan pada pinggang.

2. Ngilu badan (encok). Tumbuk halus daun kecubung, beri kapur sirih, lalu gosokkan. Atau peras urat pepaya yang dicampur air, beri garam sedikit, minum saat sore.

3. Salah urat.
Tumbuk halus daun kemangi, beri garam sedikit, bungkus dengan daun pisang, panaskan, lalu remas­-remaskan pada bagian salah urat.

4. Ingin menguatkan tubuh dan meningkatkan gairah seksual.
Tumbuk lengkuas, peras airnya, campur dengan telur ayam, air jeruk nipis, kecap, kopi yang ditumbuk halus, madu, dan merica, lalu minum saat hendak tidur.

5. Menghilangkan rasa sakit saat melahirkan.
Parut temulawak, beri minyak kelapa, aduk-­aduk, lalu diminum.

6. Melancarkan air susu perempuan dan menghilangkan
bau perempuan sehabis melahirkan.
Sangrai biji ketumbar, lalu dimakan.

7. Melancarkan persalinan
Masak biji bunga sirih dengan merica, aduk­-aduk keduanya, lalu
dimakan.

8. Menambah darah.
Minum air kunyit bersama dengan telur ayam

9. Sakit pada buah dada
Iris­-iris daun sambiloto, daun benalu, urat rumput jarum, dan kunyit, keringkan, goreng tanpa minyak, tumbuk halus, beri air secukupnya, lalu diminum.

10. Memperlancar kencing. Haluskan menyan Arab, campur dengan air dingin, lalu minum
selama 3 atau 7 hari. Atau masak sampai mendidih jintan putih, kayu manis, madu dan bawang putih, lalu minum berulang-­ulang.

11. Saluran kencing tersumbat.
Biji labu dicampur mentega, lalu dimakan.

12. Kencing batu
Daun tapak liman dimasak hingga airnya setengah, lalu minum saat pagi.

13. Kencing berwarna merah
Daun jambu berwarna kuning dimasak sebanyak tiga kali dengan
berganti air, setelah airnya jernih, lalu diminum.

14. Sakit pada pinggul
Masak pucuk pepaya, airnya diminum. Atau masak arang hitam hingga mendidih, lalu diminum

Nilai-­nilai

Pengetahuan orang Bugis tentang penyakit dan pengobatan tradisional mengandung nilai­-nilai dalam
kehidupan, antara lain:
a. Melestarikan tradisi. Nilai ini tercermin dari kepercayaan orang Bugis terhadap pengobatan tradisional yang masih dipraktekkan, khususnya di pedesaan.
b. Nilai Sastrawi. Nilai ini tercermin dari teks pengetahuan tersebut yang berasal dari lontarak Bone.
c. Penghargaan terhadap alam. Nilai ini tercermin dari bahan ­bahan ramuan dari alam.
Menghargai kesehatan. Pengetahuan ini ini juga sebagai bukti bahwa leluhur Bugis sangat menghargai kesehatan.

4. Penutup
Ketika sekarang banyak orang yang berusaha kembali ke obat­-obatan alternatif (ramuan alami), pengetahuan ini menjadi bukti bahwa peradaban orang Bugis sudah tinggi pada zamannya. Oleh karena itu, sudah selayaknya pengetahuan ini dilestarikan.

Kontributor : Yusuf Efendi
(IKF/redws)