Ini Keterlaluan, Rezim Telah Melanggar Batas Merah

Opini141 views

Oleh: Nasrudin Joha

Wartasulsel.net, – Nasional. Bagaimana mungkin Anda bisa berdiam diri, ketika seorang wanita lemah dizalimi, bahkan bukan oleh seorang lelaki, tetapi segerombolan laki-laki. Bahkan, bukan lelaki biasa tetapi mereka yang menyandang gelar ‘aparat negara’, mempersekusi dan mengintimidasi, menebar teror dan ancaman, merasa hebat ? Tidak ! Mereka pengecut, karenanya Anda tidak boleh diam melihat tontonan memuakkan ini.

Daeng Manye

Bagaimana mungkin Anda berdiam diri, dan merasa menyandang gelar lelaki sejati, ketika Marwah dan wibawa seorang wanita dihinakan. Al Mu’tashim Billah, membuat perhitungan keras terhadap Romawi. Maka, Anda juga harus membuat perhitungan keras pada rezim represif anti Islam ini.

Mereka tak punya otak, untuk sedikit berfikir dalam upaya meningkatkan elektabilitas. Mereka cuma punya pikiran kotor, untuk memata-matai kerja otak orang lain, kemudian memberangus ide yang dianggap mengancam. Lemahnya otak, membuat mereka adu otot, mengerahkan segerombolan ormas dungu yang berjalan tanpa otak, yang didalam benaknya hanya tersedia redaksi “NKRI harga mati”.

Jasad tegap tanpa otak ini, yang dipakai dan dibenturkan dengan elemen sesama anak bangsa. Dibalik tirai, mereka bertepuk tangan seolah telah memenangkan pertarungan. Kalian keliru Bung ! Ini baru awal, babak akhir pasti berujung 2019 ganti Presiden !

Boleh saja, jika kalian tak sabar menunggu ganti Presiden dengan membuat persekusi dan intimidasi. Jika itu yang diinginkan, baiklah. Saya katakan, persekusi tidak menciutkan nyali, persekusi justru meningkatkan semangat dan militansi.

Kalian yang meniup api itu, kalian yang menumpahkan minyak itu, semangat rakyat semakin membara. Ganti Presiden, bukan isapan tetapi itu adalah kenyataan yang waktunya sedang dipercepat dengan berbagai ancaman dan intimidasi.

Wahai rezim penindas, wahai rezim tiran yang tidak memiliki kemampuan untuk berdiskusi dengan ide berbeda. Teruskan saja persekusi itu ! Tingkatkan saja intimidasi itu ! Kerahkan seluruh alat dan perangkat negara untuk mempertahankan kuasa, ingatlah ! Takdir kejatuhan itu sudah tampak di pelupuk mata.

Tidak mungkin bisa memundurkan, takdir kekuasaan yang akan dipergilirkan. Tidak sekarang, tidak juga nanti. Sesungguhnya kami percaya, bahwa Allah SWT yang menguasai segalanya.

Kami telah berikrar, bersedia dan rela menjadi budak Tuhan, untuk menjadi martir perubahan. Meniupkan gelora revolusi, membongkar kezaliman dan mengubur setiap inchi tirani. Ingatlah ! Siapapun yang menopang rezim, kalian akan ikut tersungkur dan terkubur.

Sakit sekali umat ini, hanya ingin meneriakkan jeritan nurani saja diintimidasi. Hanya ingin menyampaikan aspirasi saja dipersekusi. Hanya ingin hidup lebih baik dengan mengganti pemimpin khianat dan penuh dusta saja terus di kriminalisasi. Baiklah, kita bertaruh ! Kami pasang seluruh kehidupan kami untuk melawan rezim represif anti Islam. Kita lihat, kami yang memenangkan pertarungan atau kalian yang binasa dengan penuh kehinaan. Hanya itu pilihannya.

Wahai umat, wahai kaum muslimin, bersatulah. Berpadu lah untuk saling menjaga dan melindungi. Musuh umat adalah kezaliman dan tirani, saat ini semua kezaliman telah sampai pada puncaknya, semua tirani telah meletup pada titik didihnya, karena itu bersiaplah. Bersiaplah untuk melakukan perlawanan hingga hari kemenangan yang dijanjikan ada dalam genggaman.

Berpadulah, saling menolong lah, lontarkan amunisi politik Nasrudin Joha ini ke segenap penjuru dunia maya. Pastikan, tidak ada satupun Gadget kecuali amunisi ini telah terinstal didalamnya.

Oleh: Nasrudin Joha/Pengamat Politik.