Oleh : Wa Ode Novi Haryanti
Wartasulsel.net,- Makassar – Aksi Indonesia Muda (AIM) telah melaksanakan first gathering setelah melakukan open recruitment relawan pengajar Rumah Baca. Pelaksaanaan ini dilakukan pada hari Ahad (19/08/2018) di Benteng Rotterdam, Makassar.
Setelah melewati tahap seleksi, relawan tersebut diajak menyimak tentang tujuan dan arah teknis dan metode apa saja yang akan diberikan relawan untuk mendidik adik-adik binaan rumah baca AIM tersebut.
First gathering ini meliputi pengenalan AIM, Rumah Baca dan metode mengajar yang akan diaplikasikan kepada para relawan pengajar yang akan siap terjun ke Dangko, kampung binaan AIM.
Hikmah selaku divisi pendidikan informal menjelaskan program ini dicover dalam bentuk program mengajar yang kolaboratif dan dikhususkan pada materi pendidikan moral dan kesehatan serta kreativitas dan bakat.
“Relawan akan mengaplikasikan program ini setiap Sabtu dan Ahad yang dibagi 4 tim. Tim yang dijadwalkan setiap Sabtu mengajarkan tentang materi moral dan kesehatan sedangkan Ahad mengajarkan materi tentang kreativitas dan bakat,” ujar Hikmah.
Lebih lanjut, Kurnia salah satu relawan pengajar menambahkan bahwa salah satu program yang bisa ditawarkan adalah belajar sambil bermain dan sistem audio visual.
“Saya rasa dengan adanya program mengajar tersebut dapat menarik perhatian anak-anak untuk lebih senang dalam belajar, dimana usia anak-anak merupakan usia yang tingkat ketertarikan terhadap gambar yang bersuara sangat banyak,” tambah Kurnia.
Suhandi, selaku Presiden AIM mengungkapkan harapannya bahwa melalui program ini, AIM bisa berkolaborasi dengan para relawan pengajar untuk memberikan solusi integratif dalam menciptakan program mengajar yang menarik di Dangko.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wadah kepada pemuda khususnya Makassar untuk bisa berkontribusi dengan membagikan ilmu dan pengetahuannya. Sehingga melalui kegiatan first gathering ini diharapkan para relawan bisa diarahkan bagaimana kolaborasi program pendidikan dan juga terwadahi dalam menciptakan program kreatif dan inovatif untuk anak-anak Dangko,” harap Suhandi.
Hikmah juga menambahkan bahwa kegiatan ini akan menjadi salah satu pemantik untuk pemuda di luar sana agar tidak apatis dan sadar bahwa setiap manusia memiliki hak untuk berpendidikan.
“Jadi rencananya kegiatan mengajar kolaboratif ini akan dilaksanakan pada 1 September mendatang. Inilah kesempatan bagi kita dalam memberikan payung-payung harapan kepada mereka yang membutuhkan pendidikan,” tutup Hikmah.
(OPI/IKFredws)
*Penulis adalah crew Divisi Tim Media AIM