Wartasulsel.net, – Selayar. Empat puluh empat hari tragedi KM. Lestari Maju telah berlalu dengan menyisakan duka dan kepedihan yang membuat pilu hampir seluruh elemen pemerintah dan masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan yang ditinggal pergi oleh kurang lebih tiga puluh tujuh orang korban meninggal dunia dalam musibah tenggelamnya KM. Lestari Maju di Peraian Pantai Pa’badilang, Desa Bungaiya, Kecamatan Bontomate’ne, pada sekitar pukul 12.30 Wita, hari Rabu, (04/07) lalu.
Tidak berselang lama, pasca tenggelamnya KM. Lestari Maju, sejumlah kabar burung berhembus di masyarakat, bahwa dalam waktu yang tidak lama, empat unit kapal ferry akan dikirim ke Kabupaten Kepulauan Selayar untuk mengisi kekosongan pelayaran di lintasan Pamatata-Bira, setelah dicabutnya izin berlayar KM. Tunu Pratama yang dikategorikan sebagai kapal jenis LCT.
Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kepulauan Selayar, Andi Baso, SH yang disambangi wartawan di ruang kerjanya, pada hari Kamis, (16/08) siang menandaskan, “pihaknya telah mengajukan surat permohonan pengadaan kapal pengganti KM. Lestari Maju dan Tunu Pratama melalui Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi, saat berkesempatan melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kepulauan Selayar, pada hari Senin, (13/08) lalu.
Andi Baso, SH menjelaskan, realisasi pengadaan kapal pengganti KM. Lestari Maju dan Tunu Pratama, masih dalam tahap lobi-lobi di kementerian Perhubungan Republik Indonesia. oleh karenanya KMP. Kormomolin, akan tetap dioperasikan di lintasan Pamatata-Bira untuk menggantikan posisi KMP. Bontoharu yang sementara menjalani proses docking.
Selain KMP. Kormomolin, PT. ASDP Indonesia Ferry, rencananya juga akan mengoperasikan KMP. Balibo sebagai kapal cadangan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya lonjakan arus mudik dan arus balik lebaran.
KMP. Balibo akan dioperasikan, saat home base di lintasan Pamatata-Bira dan sedang tidak melayani jasa penyeberangan Bira, Pattumbukang, Kayuadi, Jampea, Bonerate, Pasilambena, Kupang, Rote (PP).
Jika kedua kapal tersebut bisa beroperasi normal di lintasan Pamatata-Bira, maka arus mudik dan arus balik lebaran Idul Adha 1439 H, dipastikan akan berjalan lancar sesuai harapan.
Selama arus mudik dan arus balik lebaran, KMP. Kormomolin dan KMP. Balibo akan dioperasikan delapan trip dalam sehari dengan detail jadwal penyeberangan, empat kali dari Pelabuhan Bira dan empat kali dari Pelabuhan Pamatata.
Sebaliknya, jika lintasan Pamatata-Bira hanya dilayani oleh satu kapal penyeberangan, maka KMP.
Kormomolin akan dioperasikan tunggal untuk mengisi route pelayaran di lintasan Pamatata-Bira, dengan jadwal enam trip sehari, kunci mantan Kabag Hukum Setda Kepulauan Selayar itu. (fadly syarif).
Editor: AJM/RedWS.