Wartasulsel.net, – Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar, melaksanakan pengambilan Sumpah Profesi Ners tahun akademik 2018, atas 208 alumninya, bertempat di Aula 2 Kampus 5 UIT Makassar, Rabu, 14 Maret 2017. Acara dirangkaikan dengan Workshop Sistem Informasi Manajemen Keanggotaan (SIMK) Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI) & CPD Online.
Ketua Yayasan Indonesia Timur, H. Haruna MA. SE, MM, dalam sambutannya menyampaikan kepada 208 alumni yang diambil sumpahnya, bahwa Yayayasan Indonesia Timur yang dipimpinnya sedang mengalami tekanan oleh para pengacau, yang kerjanya membuat berita hoax, tentang UIT. “Jumlah mereka tidak banyak, tetapi setiap hari kerjanya membuat berita hoax, di media sosial,” ujarnya.
Menjawab kerja barisan ‘iri hati’ terhadap UIT tersebut, H. Haruna, justru semakin giat ekspansi. “Saya telah menyiapkan Rumah Sakit Umum Wisata 3 dan 4, bahkan inilah RS bertaraf internasional, seperti di Singapore, silahkan alumni bantu sebar luaskan itu,” ujarnya. Semua itu untuk alumni keperawatan UIT, tambahnya.
Rektor UIT, Prof. Dr. Muhammad Basri Wello, MA. juga berpesan agar lulusan UIT mampu menjaga nama baik almamater, mampu bersaing, menunjukkan prestasi. Prof. Basri, mengungkapkan bahwa keberhasilan alumni, bukan ditentukan dari indeks prestasi akademik, melainkan bagaimana dia bisa menerapkan ilmunya di masyarakat. “IP itu hanya menyumbang 20% keberhasilan,” ujarnya.
“Setelah resmi meraih gelar perawat (Ners), 208 lulusan UIT Makassar yang telah angkat sumpah profesi Ners tidak diragukan kompetensi profesi Nersnya,” ujar rektor, sembari mengingatkan bahwa sudah waktunya seorang alumni kembali ke keluarga dan masyarakat, kepada keluarga yang telah menjadikan mereka mampu melewati proses pendidikan hingga selesai.
Dekan Fakultas Keperawatan, Dr. H. Mohammad Basri, SKM. M.Kes. mengatakan, alumni profesi Ners ini sebagai jenjang profesi lanjutan setelah mahasiswa menyelesaikan tugas belajarnya dan praktek pada laboratorium berstandar internasional.
“Kami memiliki MoU dengan Universitas Hasanuddin, sehingga praktek mahasiswa UITmenggunakan laboratorium di Unhas, bahkan kami adalah swasta yang beruntung bisa bekerjasama dengan Unhas,” ujar Dr. Basri.
“Kewajiban saudara, adalah menunjukkan kemampuan terbaik, karena kesalahan yang kalian lakukan akan menyebabkan dokter salah mendiagnosa pasien, artinya bisa salah terapi,” ujarnya.
Profesi Ners menjadi salah satu profesi yang sangat dibutuhkan, oleh karenanya dekan mengharapkan agar dalam bekerja nanti, senantiasa mengedepankan Standar Operating Prosedure (SOP) agar kualitas kerja terjaga.(Laporan: D’Munt/red ws).