WARTASULSEL.NET, – Tahap penyelesaian Stadion Barombong, yang akan rampung akhir Desember ini, mengalami kerusakan di bagian Tribun Selatan. Bangunan Tribun selatan yang sedang dalam tahap pengerjaan pada Sabtu lalu(2/12/2017).
Konsultan Pengawas, PT Kanta Karya Abadi memberi penjelasan terkait robohnya tribun stadion barombong.
Melalui surat resminya bernomor 02.01/B/KKU/X/2017, Kepada Dinas Pemuda dan Olahraga Sulsel selaku pengguna anggaran Stadion Barombong memberikan kronologi kejadian sebagai berikut:
Pada tanggal 24 November 2017 Pekerjaan begisting Tribun Utara (as 54 sampai as 55) selesai dikerjakan.
Tanggal 25 November 2017 sampai dengan 2 Desember kondisi di lapangan tidak dapat dilakukan pengecoran dikarenakan kondisi alam (hujan) serta akses jalan yang belum bisa dilalui becek dan berlumpur.
Tanggal 29 November 2017 dilakukan perbaikan akses jalan menuju lokasi pengecoran (area perbatasan tribun selatan dan barat).
Tanggal 30 November tidak dapat diadakan pengecoran dikarenakan bacing plan yang tidak atau belum siap.
Tanggal 1 Desember 2017 baru bisa dilakukan pengecoran di area tribun utara hanya 2 molen (sekitar 14m3), dikarenakan tidak ada pompa sebagai support pekejaan.
Tanggal 2 Desember 2017 diadakan pengecoran, mulai jam 14.00 WITA di area selatan.Pengecoran segmen pertama selesai jam 16.00 WITA, kemudian berlanjut di segmen berikutnya.
Saat pekerjaan segmen yang belum sempurna terisi beton, para pekerja menepi dikarenakan menunggu mobil beton selanjutnya.
Sekitar pukul 17.15 WITA beton yang belum sempurna terisi di area segmen tersebut roboh/runtuh.
Keruntuhan segmen yang baru dicor tersebut, menarik segmen disebelahnya ikut runtuh juga.
Dipastikan tidak ada korban jwa pada saat kejadian berlangsung, karena semua pekerja ada di wilayah aman keruntuhan.
Koordinator Struktur Konsultan Pengawas PT Kanta Karya Abadi Suwarto menyebutkan, hal ini bisa terjadi karena dua faktor, yaitu faktor teknis dan faktor cuaca ektrim.
“Faktor teknis, karena adanya ketidaksempurnaan pemasangan skofolding, dimana sambungan antara skofolding yang tidak rapat sehingga terjadi defleksi (penyimpangan arah) antara skofolding ketika menerima beban diatasnya,” ungkap Suwarto dalam pernyataan resminya yang dilansir sulawesion.com.
Sementara untuk, faktor cuaca ekstrim, dikarenakan dudukan bawah skofolding yang melejit atau melesat dikarenakan media basah dikarenakan diguyur hujan terus menerus, dan mempengaruhi kualitas bahan cetakan.
Pihak kontraktor sendiri yakni PT Usaha Subur Sejahtera akan segera melakukan perbaikan terhadap segmen yang roboh seluas tujuh kali delapan meter itu.(*).