WARTASULSEL.NET, – Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Republik Indonesia, Syarkawi Rauf, memberikan kuliah umum kepada ratusan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Amkop Makassar, Sabtu,(25/11/2017)lalu.
Syarkawi yang juga Dosen Universitas Hasanuddin (Unhas) membahas seputar tantangan perekonomian Indonesia, khususnya perihal kebijakan persaingan dalam mengatasi premature de industrialization.
Indonesia harus menggenjot kinerja ekspor untuk meningkatkan industrialisasi. Maka, diperlukan adanya persaingan usaha yang sehat. Bermacam-macam kecurangan usaha, seperti praktik monopoli maupun kartel harus diberantas, terang Syarkawi
“Maka Penting juga mendorong daya saing agar pertumbuhan ekonomi di Indonesia bisa lebih baik,”. Upaya pemerintah menjaga pertumbuhan ekonomi secara sustainable dan berkualitas tentunya akan dihadapkan beragam tantangan. Karena itu, lanjutnya, diperlukan adanya sinergitas seluruh elemen terkait.
“Bersama-sama kita ciptakan Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur,” ujar dia.
Sementara Ketua STIE Amkop Makassar, Bahtiar Maddatuang, yang ikut mendampingi Syarkawi, menyampaikan kuliah umum dengan mendatangkan tokoh berpengaruh merupakan tradisi ilmiah yang dikembangkan kampus-kampus di Eropa dan Amerika.
Kuliah umum semacam itu rutin dilakukan dua kali dalam setiap bulannya dengan menghadirkan tokoh berpengaruh tingkat nasional dan internasional.
Bahtiar juga mengungkapkan tradisi positif tersebut diadopsi STIE Amkop Makassar dalam upaya mendongkrak kualitas alumnusnya. Diharapkan Mahasiswa tidak sekadar mendapatkan ilmu, tapi juga motivasi dan inspirasi dari tokoh berpengaruh tersebut yang dihadirkan bulan ini.
Syarkawi yang merupakan Ketua KPPU RI, Bahtiar menyebut sangat layak memberikan kuliah umum karena dapat menjadi teladan. Syarkawi disebutnya merupakan tokoh muda yang memiliki banyak pengalaman di bidang ekonomi, dan ini tepat kita datangkan di STIE AMKOP.
Sebelum memimpin KPPU, alumnus Fakultas Ekonomi Unhas itu sempat aktif sebagai Junior Advisor di UNSFIR-UNDP dan Chief Economist Bank Negara Indonesia (BNI) Kota Makassar.(*BP/red ws)