WARTASULSEL.NET, – Berita yang terdengar itu sangat menyedihkan, “Telah berpulang guru kita Prof. DR. Dr. Satriono, MSc, SpA(K), SpGK (K).” Berita ini tersebar dengan cepat dan membuat rasa haru pada jutaan orang khususnya mahasiswa yang pernah menimba ilmu kepadanya.
Seorang guru yang tidak saja besar namanya, namun meninggalkan kesan yang sangat dalam kepada para mahasiswanya karena kepeduliannya yang sangat tinggi terhadap pendidikan.
Tahun 1982 saya menjadi mahasiswa angkatan pertama di Fak Kedokteran Unhas yang mendapatkan mata kuliah Ilmu Gizi selama dua semester masing2 dua SKS. Beliau masuk setiap pekan dan mendikte.
Belum lazim dosen menggunakan overhead projector waktu itu apalagi LCD. Semester kedua kami sudah dapat diktat dari beliau. Ujian midtest dan final test dari beliau berbeda dari dosen pada umumnya.
Beliau adalah dosen pertama di Unhas yang membuka Bagian Gizi dan seterusnya mengembangkannya sampai akhir hidup beliau. Jutaan orang berhasil dipolesnya dan memperoleh ilmu secara langsung dari beliau.
Allah telah menegaskan bahwa orang yang beriman dan berbuat baik pasti akan diberikan balasan hidup yang baik di dunia dan balasan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan di akhirat kelak.
Hidup ini hanyalah tempat beramal dengan harapan balasan yang lebih baik di akhirat. Sangat disayangkan kalau ada orang yang selalu meminta balasan amalnya di dunia.
Kadang ada yang protes kalau tidak dibayar atau merasa kecewa kalau apa yang mereka terima kurang dari yang seharusnya.
Maha Benar Allah dengan firman-Nya: Wa innahaa lakabiiratun illaa ‘alal khaasyi’iinalladziina yazhunnuuna annahum mulaaquu rabbihim wa annahum ilaihi raaji’uun (QS Al-Baqarah 2:45-46). Artinya: Dan (shalat) itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, yaitu mereka yang yakin bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.
BERAMALAH YANG BANYAK KARENA KITA PASTI KEMBALI DAN MENDAPATKAN BALASAN YANG LEBIH BAIK DI SISI ALLAH.
(Prof. Veni. H/red ws)
