WARTASULSEL.NET, – Jika tak mendesak, air susu ibu (ASI) sulit tergantikan oleh susu formula. Hal ini tampaknya menimbulkan kesadaran baru bagi para ibu untuk taat memberikan ASI pada buah hati, sekalipun ibu berada jauh dari sang anak. Caranya? Kini di beberapa tempat kerja menyediakan ruang laktasi agar para ibu bisa memompa ASI dengan nyaman.
Namun, ada pula ibu yang sudah menyediakan pasokan di rumah agar kebutuhan ASI anak tetap tercukupi, sehingga ia dapat bekerja dengan tenang. Dalam beberapa kasus, bahkan ada yang mendonasikan ASI-nya pada bayi lain yang memerlukan.
Sebenarnya, air susu ibu sejatinya diminumkan langsung dari payudara ibu. Jika pun tak dapat dilakukan, ASI yang dipompa perlu disimpan dalam wadah steril pada jangka waktu tertentu.
Dilansir dari Metro, Abigail Morakinyo, perawat dan pendiri Health in Check memberikan beberapa saran bagi para ibu perihal waktu penyimpanan ASI.
“ASI yang disimpan dengan benar selain aman juga menghemat waktu anda,” katanya dikutip dari Metro (17/11).
1. ASI dalam temperatur ruangan
ASI yang dipompa sebaiknya ditaruh dalam botol steril. Jika berada dalam suhu ruangan, ia dapat bertahan hingga 4 jam.
2. ASI di dalam kulkas
Abigail mengatakan, ASI dapat disimpan dalam kulkas. Setelah dimasukkan ke dalam botol steril, botol-botol kemudian disatukan dalam sebuah wadah besar. ASI di dalam botol itu dapat bertahan hingga 5 hari dengan temperatur 2-4 derajat Celcius atau kurang.
3. ASI di dalam mesin pendingin (freezer)
Jika punya pasokan ASI dalam jumlah besar, freezer jadi tempat terbaik menyimpan ASI. Abigail mengatakan, ASI dapat bertahan hingga 6 bulan. Ia menyarankan agar masing-masing wadah diberi label atau tanggal pompa sehingga ibu dengan mudah mengambil ASI dengan tanggal pompa paling awal. Sebelum memberikan pada bayi, ASI dihangatkan terlebih dahulu dengan merendam botol pada air hangat.
“Sekali ASI dihangatkan, jangan dibekukan lagi,” tambahnya mengingatkan. (*red)