WARTASULSEL.NET, Galesong – Nelayan Galesong terus berjuang dengan menelusuri sepanjang perairan laut Galesong untuk mencari tahu kebenaran akan adanya Penambangan Pasir Laut di perairan Galesong dan Sanrobone. Dan hal ini tidak akan nelayan biarkan penambangan terjadi.(3/5/2017)
Para nelayan Galesong Raya (Galesong, Galesong Utara, Galesong Selatan) dan Sanrobone mulau gerah karena sumber mata pencahariannya mulai diusik dengan tambang pasir laut.
Dari informasi salah satu nelayan yang melaut di perairan Galesong Raya, lalu melihat ada kapal yang mencurigakan. Para nelayan pun dengan spontan sekitar 13 kapal menelusuri perairan Galesong.
Nelayan itu A. Tompo, bersama puluhan nelayan lainnya cegat kapalnya dan mendapati sebuah Kapal Boskalis Belanda. Dan ini jenis kapal penghisap pasir laut.
Srikandi/Dirut FIK KSM, Nurlinda Taco yang ikut serta dalam rombongan para nelayan itu, ungkapkan bahwa keberadaan kapal ini tak miliki kelengkapan surat izin karena ditahan oleh pihak DPRD Sulsel beberapa waktu lalu, kata Srikandi Galesong itu.
Sementara Ibnu Hajar Dg. Erang Tokoh Nelayan, ungkapkan kemarahannya dengan melihat keberadaan kapal itu di laut Galesong.
Selain nelayan, FIK KSM, Formasi negara senantiasa mengawal dan perjuangkan Penolakan tambang pasir laut sesuai hasil RDP di DPRD Sulsel lalu, tapi kapal ini masih tetap berulah, terang Dg. Erang
Hadir pula Muhammad Mangung, Sekretaris “Formasi Negara” beserta puluhan nelayan dalam penyergapan dan mencegat kapal tersebut untuk tidak beroperasi lagi atau para nelayan akan tambah marah lagi. (Red ws)