Beberapa bulan terakhir ini Kab Takalar tengah di sibukkan dengan pesta demokrasi yaitu pemilihan Calon bupati dan wakil bupati Takalar. Di mana hanya terdapat 2 calon yang nanti salah satunya akan di pilih oleh masyrakat Kab Takalar.
Paslon no.1 yaitu Burhanuddin Baharuddin-Natsir Ibrahim (incumbent) dan paslon no.2 yaitu Syamsari Kitta- Ahmad Se’re. Hingga saat ini pilkada takalar telah sampai pada tahap perhitungan suara hingga dengan penetapan hasil suara. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Takalar menetapkan pasangan Syamsari Kitta- Ahmad Se’re (SK-HD) sebagai pemenang Pilkada Takalar 2017.
Pesta demokrasi ini dilaksanakan secara serentak di beberapa kota dan kabupaten di indonesia, ada beberapa kabupaten pasca pelaksanaan pemilihan suara terjadi aksi anarkis hingga pembakaran kantor KPU yang dilakukan oleh massa salah satu paslon dikarenakan tidak menerima hasil keputusan dari KPU, namun hal tersebut tidak berpengaruh khususnya di Kab. Takalar. Kedamaian pasca pemilihan betul-betul terasa di Kab. Takalar.
Masyarakat Kab. Takalar mampu menciptakan suasana damai dan tidak mau terpancing oleh isu-isu yang ingin membuat mereka saling berbenturan, dimana masyarakat Kab.Takalar memegang prinsip ” BOLEH BERBEDA PILIHAN NAMUN KEDAMAIAN TUJUAN KITA BERSAMA”. Hal inilah yang membuat pilkada Kab.Takalar berjalan aman dan damai.
Penetapan ini dilakukan setelah melalui proses rekapitulasi surat suara tingkat kabupaten dan rapat pleno di ruang media centre KPU Takalar, Paslon (incumbent) yang tidak terpilih juga menghimbau para pendukungnya untuk saling menghargai dan menerima keputusan dari hasil rekapitulasi surat suara oleh KPU.
Suasana damai pasca pilkada diKab.Takalar merupakan hasil sinergitas antara masyarakat dengan pihak-pihak yang terkait dalam pilkada tersebut bsik itu dari instansi pemerintahan serta dari pihak keamanan pilkada dalam hal ini TNI -POLRI, Sehingga hal ini pantas untuk di jadikan percontohan untuk pilkada berikutnya di Kabupaten-kabupaten lainnya.
Cotel/Opini