Wartasulsel.net, – Setelah melewati banyak tahapan dan sampai pada tahap pencoblosan dan perhitungan suara, kejutan muncul dengan kemenangan ada pada penantang yaitu Samsari Kitta-H. Dedde mengalahkan petahana Bur-Nujeng yang membalikkan berbagai hasil survei sebelum pencoblosan berlangsung yang jauh mengunggulkan Bur-Nojeng. Keyakinan kemenangan Samsari-H.Dede berdasarkan hasil quick count berbagai lembaga survei yang didukung oleh real count Kpu Takalar.
Sadar akan kekalahan yang ada di depan mata, tim Bur-Nojeng kemudian mengumpulkan bukti-bukti indikasi pelanggaran yang menurut mereka dapat mendukung laporan pelanggaran di Panwaslu/Bawaslu. Bersamaan dengan itu tim Bur-Nojeng juga mendaftarkan gugatan di Mahkamah Konstitusi untuk menggugat hasil pilkada Takalar. Inilah kemudian menjadi cikal bakal jalan panjang berliku pilkada Takalar.
Namun yang perlu dipahami bahwa apapun hasil pilkada Takalar haruslah diterima dengan lapang dada bagi yang kalah dan pilkada tidak boleh mengorbankan ketentraman dan kedamaian masyarakat Takalar.
Bahwa pihak yang merasa dirugikan kemudian melakukan upaya hukum itu harus dihargai karena dijamin oleh undang-undang sebagai upaya mencari keadilan namun apapun putusan MK haruslah diterima semua pihak dan tidak boleh ada gerakan pemaksaan kehendak yang justru akan mencederai proses demokrasi yang sudah terbangun dengan baik di Takalar.
Harapan besar seluruh masyarakat Takalar adalah proses pilkada melahirkan pemimpin yang dapat mengantarkan Takalar menjadi daerah yang sejahtera baik bagi masyarakatnya maupun orang atau pihak lain yang beraktivitas di Takalar.
Oleh karena itu apabila dalam proses mencari pemimpin terbaik Takalar terdapat upaya-upaya segelintir pihak yang ingin merusak suasana harmonis masyarakat Takalar, maka akan menjadi musuh bersama seluruh elemen masyarakat Takalar yang siap mengawal Takalar tetap aman dan damai.
(ByuArjnh)
