Baru saja kita menikmati Pilkada serentak 2017 diseluruh Indonesia. Hiruk pikuk pesta demokrasi menyisakan banyak kekhawatiran, Takalar salah satu daerah yang melaksanakan Pilkada serentak 2017 di Propinsi Sulsel. Pandangan Sulsel yang beberapa kali melaksanakan Pilkada cenderung rusuh, anarkis dan mencekam, ternyata tidak terbukti dalam pelaksanaan Pilkada di Kab. Takalar. Kesiapan penyelenggara dan aparat keamanan patut diapresiasi dan diacungi jempol, Kabupaten Takalar sampai saat hari ini masih terpantau aman dan masyarakat beraktifitas seperti biasa.
Tanggal 22 Februari 2017 merupakan titik puncak pelaksanaan Pilkada dimana tahapan rekapitulasi tingkat Kabupaten telah menunjukkan siapa yang akan memimpin Takalar untuk 5 tahun kedepan. Namun proses tersebut bukanlah akhir dari sebuah Pilkada dimana calon yang kalah diketahui akan melakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi untuk tetap dapat memenangi Pilkada Takalar melalui jalur hukum.
Puaskah rakyat dengan proses panjang Pilkada Takalar, tentu tidak! Masyarakat cenderung jenuh dengan kondisi Pilkada saat ini. Proses panjang yang menyita waktu mereka, belum lagi ada kelompok-kelompok yang memanfaatkan situasi untuk Takalar yang tidak kondusif. Mahkamah konstitusi bukanlah jalan akhir sebuah Pilkada namun kesiapan paslon menerima pilihan rakyat itulah yang utama. Kalah menang dalam pilkada hanyalah sebuah proses yang harus dijalani dan diterima oleh seluruh pihak dalam suatu daerah.
Mari kita semua tetap menjaga takalar yang aman, tentram dan damai biarkan masyarakat kembali bekerja seperti biasa melaksanakan aktifitasnya dengan tenang.. kalah menang takalar tetap aman.
*opini/kresna