Jumpa Pers Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) Sulsel Hasilkan Pernyataan Sikap!

Religi, Sosbud221 views

Wartasulsel.net,- Atas Penyerangan Massa Islam FPI di Bandung dan Penghadangan Tengku H. Zulkarnain Wasekjen MUI Pusat di Sintang Kalimantan Barat, FUIB (Forum Umat Islam Bersatu) Sulawesi Selatan tadi siang  telah gelar jumpa pers di Mr.Coffee Jalan Topaz Raya Makassar  yang menghasilkan pernyataan sikap (13/1/2017).

Menyikapi terjadinya beberapa peristiwa pelecehan dan penyerangan terhadap kaum muslimin dan khususnya anggota FPI di Bandung Jawa Barat , dan penghadangan di Bandara Sintang , Kalimantan Barat terhadap Wasekjen MUI Pusat Bapak Tengku H.Zulkarnain dengan menggunakan senjata tajam, maka  dengan memohon inayah dari Allah Rabbul Izzati kami menyatakan sikap sebagai berikut :

Daeng Manye

1. Apa yg terjadi di Kalimantan & Jabar Diduga Kuat merupakan Bukti adanya Operasi Senyap dan konspirasi untuk membungkam kebangkitan umat Islam, olehnya itu dihimbau kepada seluruh kaum muslimin untuk merapatkan hati dan barisan demi membela kaum muslimin, para pemimpin dan ulamanya.

2. FUIB Sul-Sel beserta seluruh komponen umat Islam Indonesia adalah bagian yang tidak terpisahkan dari NKRI dan dengan ini menyatakan sikap siaga satu dan siap untuk berada digarda terdepan dan berhadapan dengan siapapun yang bertindak intoleran dan anti kebhinekaan dengan melakukan intimidasi dan kezaliman terhadap umat Islam , para ulama dan pemimpinnya dimanapun di seluruh wilayah nusantara.

3. Kami menuntut dan menegaskan agar aparat Penegak Hukum untuk bertindak tegas & segera memproses Hukum Terhadap Ormas GMBI (Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia) dan oknum-oknumnya yang Telah melakukan kekerasan berupa Pengrusakan terhadap Armada FPI & Penyerangan 5 Orang Anggota FPI Baik dalam bentuk Tikaman Senjata Tajam Maupun pukulan benda tumpul. Demikian pula terhadap oknum- oknum anti toleransi dan kebhinekaan yang menghadang dan mengusir seorang ulama pemimpin umat di bandara Sintang Kalimantan Barat.

4. Menuntut Agar Kapolda Jawa Barat dan Kapolda Kalimantan Barat  beserta  jajarannya yang terkait dicopot  dari jabatannya, karena tidak berhasil menjaga dan melindungi warga negara di wilayah tugasnya masing-masing. Terlebih kedua insiden ini terjadi di tempat yang seharusnya menjadi konsentrasi pihak keamanan yang pertama di depan Mapolda JaBar dan yang kedua di landasan Bandara yg seharusnya steril dan tindakan- tindakan anarkis bahkan dengan membawa senjata tajam dengan terang-terangan.

Demikian pernyataan ini kami buat demi mewujudkan Indonesia yang  lebih bermartabat, adil, damai toleran.

Redaksi Wartasulsel.net/FUIB